FAJAR, BALI-KBRI Astana membawa perwakilan pemerintah, pengusaha dan jurnalis dari Kazakhstan ke ke Bali. Itu dalam rangka mempromosikan wisata, peluang investasi di Indonesia serta rencana sister city antara Bali dan Almaty Kazakhstan.
Pada tanggal 4 September 2023, diadakan rapat secara hybrid membahas kerjasama pariwisata antara Indonesia dan Kazakhstan. KBRI Astana, Kantor Ibu Kota Astana Kazakhstan, dan Bali Tourism Board (BTB) hadir secara offline di Bali, sedangkan Tourism Agency Kazakhstan berpartisipasi secara online.
Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari pentahelix diplomacy “Program ini sebagai upaya KBRI Astana untuk menjalankan pentahelix diplomacy, yakni pelibatan seluruh stakeholder seperti pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, komunitas, perguruan tinggi dan media dalam menyukseskan agenda diplomasi”, tutur mantan Juru Bicara Presiden Jokowi tersebut.
Dubes Fadjroel dalam sambutannya menyampaikan bahwa akan terus berkomunikasi dengan semua pihak baik di Indonesia maupun di Kazakhstan agar segera ada direct flight Indonesia-Kazakhstan. “Untuk melancarkan kunjungan wisata dan kerjasama ekonomi kedua negara dibutuhkan adanya direct flight. Saat ini kerjasama yang sudah terjalin adalah connecting flight antara Garuda Indonesia dan Air Astana dengan rute Bali-Incheon-Almaty. Kedepan akan diupayakan adanya direct flight, baik melalui sistem carter maupun reguler”, papar Dubes Fadjroel.
Mrs.Shaikenova Rashida, dari Kazakhstan Tourist Association (KTA) sangat senang dengan peluang kerjasama yang dibahas dalam forum tersebut. “Kami menyampaikan terimakasih atas semua informasi peluang kerjasama antara Kazakhstan dan Indonesia yang diberikan oleh pihak kedutaan Indonesia dan Bali Tourism Board. Kami akan segera menindaklanjuti berbagai peluang yang ada,” tuturnya.
Kepala Departemen Ekonomi dan Perencanaan Anggaran Ibu Kota Astana, Mr. Mankaraev Kaisar Zakirovich menjelaskan pentingnya ada penerbangan langsung untuk kemajuan dunia pariwisata kedua negara. “Kami setuju dan mendukung penuh rencana kerjasama pariwisata antara Indonesia dan kazakhstan. Kita perlu membuat penerbangan langsung agar memudahkan perjalanan wisatawan dan memudahkan kerjasama bisnis kedua negara,” jelasnya.
Selanjutnya, pada tanggal 5 September 2023 diadakan pertemuan antara KBRI Astana dengan Dinas Pariwisata Bali membahas kerjasama pariwisata dan rencana sister city antara Bali dan Almaty, ibu kota lama Kazakhstan yang kini merupakan kota wisata, bisnis dan budaya.
Dubes Fadjroel berharap MOU sister city antara Bali dan Almaty bisa segera ditandatangani. “MOU Sister City antara Bali dengan Almaty akan memudahkan lahirnya kolaborasi diberbagai bidang,” tuturnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun menyampaikan bahwa kerjasama pihak swasta dan pemerintah Indonesia dan Kazakhstan perlu dilakukan. “Kami setuju bahwa kerjasama bisnis to bisnis oleh pihak swasta dan kerjasama government to government perlu dijalankan agar kolaborasi kedua pihak bisa lebih maksimal,” ungkapnya.
Pada hari yang sama terlaksana pula pertemuan KBRI Astana dengan Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana. Ketua organisasi pelaku usaha pariwisata di Bali tersebut menyampaikan harapannya agar ada investor Kazakhstan yang masuk ke Bali. “Kita berharap ke depan ada investor dari Kazakhstan yang berminat berinvestasi di Bali, termasuk di sektor pariwisata maupun infrastruktur,” ujarnya. (*/)