FAJAR, PANGKEP– Inovasi pemberdayaan masyarakat desa kian digiatkan. Bukan hanya satu inovasi. Namun beragam. Mulai dari pemanfaatan sampah hingga antisipasi stunting terhadap balita dan ibu hamil.
Desa Taraweang, terus berbenah. Beragam inovasi mengantarkan desa ini menjadi desa yang memiliki Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (PKK) inspiratif di Sulsel.
Ketua PKK Desa Taraweang, Sahriah Magga, menjelaskan bahwa, inovasi yang dijalankan itu semata ingin memajukan desanya dan menekan angka stunting demi anak yang tumbuh sehat. Mulai dari Inovasi Bantuan Gizi untuk Balita (Baguli) berupa pemberian menu makanan tambahan terhadap balita di Desa Taraweang, Bahkan menu makanan ini dimasak langsung oleh ibu-ibu PKK Desa Taraweang selama 14 hari, memastikan makanan balita stunting yang ada disana terjaga.
Hasilnya pun terbukti, dari 63 balita stunting yang ada, itu sisa 34 balita pada Agustus yang termasuk stunting. Inovasi selanjutnya yaitu Deteksi Kehamilan Menuju Pangkep Zero Stunting (Dalleta Makessing), yang dilakukan PKK ini adalah memberikan layanan pemeriksaan dan USG gratis setiap tahunnya terhadap seluruh ibu-ibu hamil di Desa Taraweang.
Bahkan pihaknya menyediakan dokter obgyn secara cuma-cuma agar dilakukan pemeriksaan. “Jadi perhatian kita memang sangat besar untuk tekan stunting. Kita siapkan dokternya. Setiap hari ibu juga kami siapkan. Bagi mereka yang usia kehamilannya 7 bulan ke atas,” ucapnya.
Inovasi selanjutnya yang dijalankan itu dinamai Cintaku Dilan atau cantik dan Indah Tanaman Obat Keluarga. “Ibu-ibu kita minta agar menanam tanaman obat kelurga, ini penting juga untuk menjaga ketahanan pangan dan sebagai edukasi kesehatan,” jelasnya.