FAJAR, MAKASSAR-SMP Plus Al-Ashri kembali mengencangkan tali persaudaraan (ukhuwah) melalui kegiatan outbound yang berlangsung di Pucak Teaching Farm, Maros. Acara ini dimulai pada Jumat, 25 Agustus, dan berlangsung selama 2 hari. Kegiatan ini disambut oleh Direktur Al-Ashri Group, Amiluddin yang juga membuka kegiatan tersebut. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini masih berkaitan dengan tagline sekolah, yaitu ‘Tangguh dan Berkarakter Mulia’.
Kegiatan outbound ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Yayasan, Hj A Aliah Erlina sebagai bentuk semangat untuk mendukung guru dan siswa dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan outbound.
Nurjannah, selaku Wakasek Kurikulum SMP Plus Al-Ashri, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang kontras antara kegiatan outbound tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan bahwa kegiatan outbound tahun ini dirancang dengan berfokus pada konsep yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Sebagai respons terhadap hal ini, sekolah menginisiatifkan penyelenggaraan kegiatan outbound dengan tema yang koheren dengan P5, yaitu ‘Membuat Viral Permainan Tradisional’. Hal ini menjadikan kegiatan outbound tahun ini lebih berfokus pada unsur-unsur lokal.
Lebih lanjut, siswa dibagi menjadi 16 kelompok dengan masing-masing kelompok diberi nama menggunakan bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai positif dari budaya lokal pada siswa dan mengembangkan karakter yang beradat.
Ketua panitia outbound, Udar Aam menjelaskan bahwa seluruh siswa terlibat dalam permainan tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, seperti pa’jeko, padende, boi-boi, ma’cukke, asing-asing, longga’, jembatan bambu, dan merayap. Setiap kelompok berkompetisi dan bekerja sama dalam berbagai perlombaan. Meskipun beberapa siswa merasa lelah, semangat mereka tidak surut dan mereka antusias mengikuti setiap kegiatan, mengingat jenis permainan ini jarang ditemui dalam rutinitas sehari-hari.
Selain perlombaan, ada juga malam pentas seni yang mengusung tema lokal. Berbagai pertunjukan seni dan budaya, termasuk tari daerah, puisi berantai, angngaru’, drama, dan pantun, disajikan dalam acara ini. Meskipun persiapan waktu yang singkat, siswa tampil dengan antusias dan memberikan penampilan terbaik mereka, berhasil memukau penonton.
Harianti Tahera, selaku Ketua Divisi SIT Al-Ashri, mengakui bahwa meskipun acara tersebut disajikan dengan sederhana, tema yang mendalam mampu menghidupkan kembali adat dan tradisi yang telah terkikis oleh zaman.
Kegiatan ini selaras dengan tujuan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan untuk melestarikan budaya lokal sambil membuka ruang bagi siswa untuk beradaptasi dengan budaya baru. Hal ini sangat penting dalam membangun identitas bangsa di tengah tantangan zaman. Selain itu, melalui kegiatan outbound ini, siswa juga diberikan kesempatan untuk menguatkan karakter mereka dengan menghadapi berbagai rintangan fisik dan mental seperti meniti tali, landing net, flying fox, dan jurit malam. (*)