FAJAR, MAKASSAR — KONI Sulsel menggelar rapat kerja provinsi (rakerprov) di Hotel Grand Asia, Makassar, selama 19-20 Agustus 2023. Rakerprov yang dihadiri para pengurus cabang olahraga (cabor) dan unsur Forkopinda Sulsel ini berlangsung sedikit berbeda dari sebelumnya.
Selain membahas laporan pertanggungjawaban anggaran, KONI Sulsel juga menyiapkan program kerja menghadapi pra-PON dan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Ketua Umum KONI Sulsel, Yasir Mahmud mengatakan, ada 20 cabor yang mengikuti babak kualifikasi pra-PON. Sebanyak 18 cabor di antaranya dinyatakan lolos.
“Alhamdulillah, ini debut positif untuk kita agar bisa mencapai puncak prestasi lima besar untuk PON 2024 mendatang,” ungkap Yasir, Minggu, 20 Agustus 2023.
Ia menambahkan, untuk mewujudkan target lima besar itu, KONI dan cabor memerlukan dukungan dari Pemprov Sulsel.
Wakil Ketua Umum (Waketum) KONI Pusat, Mayjend TNI (Purn) Dr Suwarno S.Ip Msc yang hadir membuka rakerprov mengimbau Pemprov Sulsel untuk memberikan perhatian serius agar Sulsel bisa menghadapi PON 2024 mendatang.
“Boleh ada target besar, tapi ingat ada juga target rasional. Dan semua itu bergantung Kadispora (Pemprov) yang kebetulan juga mantan atlet,” ucap Suwarno sembari melirik Kadispora Sulsel H Suherman yang hadir mewakili Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
“Ini berkaitan dengan anggaran. Saya kira Kadispora sangat paham karena ini kewenangannya,” sambung Ketua Panwasrah PB PON Aceh-Sumatera Utara ini.
Cabor Desak Cabut Pergub
Di sesi akhir rakerprov, pengurus cabor mendesak diterbitkannya sebuah rekomendasi untuk menuntut pencabutan Peraturan Gubernur (Pergub) Sulsel Nomor 45 Tahun 2019 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Sulsel. Pengurus dua cabor yakni Jamal (PSTI Sulsel) dan Sri Syahrir (Pertina) Sulsel, sepakat menyebut Pergub membatasi ruang gerak atlet dan cabor untuk berkembang.