FAJAR, MAKASSAR-Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terus berbenah dengan cepat melalui Program Smart University. Hal ini dikemukakan, Rektor UMI, Prof Basri Modding saat memimpin menggelar upacara Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia (RI) dipusatkan pelataran Auditorium Al Jibra UMI, kemarin.
Profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI mengatakan, salah satu kekuatan dan senjata yang mesti dimiliki universitas adalah tak tertinggal dalam digitalisasi. “Setiap pergerakan kini harus didukung digitalisasi. Ini menjadi suatu hal yang membuat kampus tetap merdeka akan perkembangan zaman,” jelasnya.
Sementara dalam perayaan dalam bentuk upacara bendera ini, UMI menampilkan sesuatu yang unik dan berbeda. Perbedaan ini bukan tentang tata cara pelaksanaan, tetapi dari petugas upacara di momen ini.
Semua petugas upacara diisi seluruhnya oleh pimpinan UMI. Seperti pembina upacara diisi oleh Rektor UMI, Prof Basri Modding, pembaca proklamasi Hanafi Ashad, (Wakil Rektor I UMI).
Kemudian, pembaca Undang-undang Dasar 1945 oleh Wakil Rektor V Prof Muh Hattah Fattah, Pembaca Pancasila Prof Mansyur Ramli, (Ketua Pembina YW UMI), serta Wakil Rektor IV UMI bertugas memimpin pembacaan doa.
Untuk pemimpin upacara, UMI mendaulat Wakil Rektor III, Nasrullah Arsyad, sementara untuk petugas bendera, terpantau sebagai pengerek adalah Dekan Fakultas Hukum Prof La Ode Husen, Pengibar Prof. Dr Achmad Ghani, (Ketua LPkM), dan pembentang adalah Prof Lambang Basri (Ketua Bidang Program Pengurus YW UMI).
Sementara yang menjadi pemimpin barisan masing masing dipimpin langsung oleh Direktur PPs, Dekan dan Kepala Lembaga, Direktur Pesantren Padang Lampe, Direktur RS Ibnu Sina, Direktur RS Gigi Mulut, Kepala Biro dan Kepala Unit lingkup Universitas Muslim Indonesia.
Prof Basri Modding menyebutkan, pihaknya sengaja menjadikan menunjuk pimpinan UMI untuk menjadi petugas upacara dan mengambil bagian masing-masing.
“Jadi kita semua mengambil tugas masing masing untuk setiap unsur petugas upacara. Ini menunjukan bahwa euforia merayakan 17 Agustus itu terus mengalir di jiwa kita semua,” jelasnya.
Ketua Pembina YW UMI, Prof Mansyur Ramli mengatakan, bertugasnya pimpinan UMI ini sebagai salah satu yang memperlihatkan bahwa tak ada yang membatasi antara satu dengan lainnya. “Jika biasanya yang muda-muda, kini dibuktikan dengan memperlihatkan semangat kemerdekaan oleh yang senior-senior,” tuturnya.
Usai pelaksanaan upacara bendera, seluruh keluarga besar UMI kemudian menggelar berbagai jenis lomba yang berlangsung di dalam auditorium Al Jibra UMI. Lomba itu antara lain balap kelereng, memasukkan botol, hingga karaoke. (wis/ham)