FAJAR, MAKASSAR- Desa Taccorong, salah satu desa di Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba yang menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar Angkatan 72. Pelaksanaan KKN UIN Alauddin Makassar di Desa Taccorong akan berlangsung selama 45 hari terhitung dimulai pada tanggal 9 Agustus 2023.
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar pun melaksanakan seminar program kerja di Aula Kantor Desa Taccorong, Selasa, 15 Agustus 2023. Seminar ini dihadiri oleh Kepala Desa Taccorong, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Satgas Keamanan Desa (SKD), Bhabinkantibmas, Babinsa, Ketua Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kepala Dusun, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas serta warga masyarakat setempat baik dari kalangan tokoh agama, pemuda karangtaruna, tim penggerak PKK desa Taccorong dll.
Dalam pembukaan seminar tersebut, Kepala Desa Taccorong, Jamri mengatakan, desa Taccorong ini terbilang sebagai desa baru pemekaran dari desa Polewali dengan dua priode jabatannya, sehingga masih banyak hal yang perlu dibenahi di desa ini. Jadi saya atas nama pemerintah desa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar.
“Tentunya ini akan sangat menunjang pemerintahan desa sebagai ajang kolaborasi Mahasiswa KKN dengan aparat pemerintah desa maupun dengan warga masyarakat desa Taccorong guna dalam upaya mewujudkan desa yang lebih baik,” ujarnya.
Ada empat program kerja KKN UIN Alauddin Makassar di Desa Taccorong yang dicanangkan dalam seminar yaitu, pertama Semarak Anak Desa, program kerja ini berkiblat pada beberapa lomba yang diadakan untuk anak-anak desa yakni dari bidang keagamaan dan bidang seni di tingkat TK/TPA dan SD.
Kedua Restorasi Pendidikan, perencanaan program kerja ini dilakukan dengan mengajar di PAUD, TK/TPA serta Sekolah Dasar. Program kerja ini juga tidak hanya sekadar mengajarkan mata pelajaran SD atau mengajarkan pendidikan TK/TPA sebagaimana umumnya, tetapi juga akan dilakukan pengajaran khusus seperti pendidikan karakter, pendidikan kesehatan serta dampak penggunaan media sosial bagi anak-anak secara bertahap.
Ketiga Jumat bersih, perencanaan program kerja ini dilaksankan dengan membersihkan lingkungan desa Taccorong setiap hari jum’at selama pelaksanaan KKN. Dan keempat pembuatan papan bicara ketertiban dan peduli lingkungan. Pembuatan papan bicara ini adalah sebagai pusat informasi terbuka baik dalam bentuk peringatan atau teguran kepada warga desa Taccorong maupun warga pendatang. Seperti peringatan membuang sampah pada tempatnya dan peringatan tamu wajib lapor.
Keempat program kerja tersebut dirancang berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar selama kurang lebih enam hari lamanya di lingkungan desa Taccorong, yang dimaksudkan berkesesuaian dengan apa yang menjadi kebutuhan desa Taccorong itu sendiri.
Setelah pemaparan keempat program kerja tersebut, Bhabinkamtibmas desa Taccorong, Baso Sufri mengatakan, dua hal yang paling problematik di desa ini adalah masalah kebersihan dan ketertiban. Oleh karena itu, program kerja Jum’at bersih dan pembuatan papan bicara ketertiban tentu akan sangat membantu dan diharapkan dapat menyadarkan kedisiplinan masyarakat desa Taccorong. Selain juga sebagai penunjang dari adanya undang-undang pemerintan desa tentang ketertiban yang baru beberapa hari dimusyawarakan aparat pemerintah desa. Tuturnya.
Ketua Majelis Taklim, Sulaeha juga menyarankan kepada Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar untuk melaksanakan Tabligh Akbar sebagai program kerja keagamaan yang melibatkan seluruh majelis taklim yang ada di Desa Taccoron. (*)