FAJAR, MESIR-Duta Besar Republik (Dubes RI) untuk Mesir, Dr. (H.C.) Lutfi Rauf dalam pertemuan dengan Asisten Menperindag Mesir membahas tentang tindaklanjut pembentukan Komite Perdagangan Bersama atau Joint Trade Committee (JTC) paska kunjungan Menteri Perdagangan RI ke Mesir dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam kemudahan berusaha dan investasi kedua negara, rencana pertemuan Delegasi Perdagangan dan Investasi Mesir di Indonesia, mekanisme pengaturan perdagangan, termasuk penjajakan usaha patungan Indonesia-Mesir di Suez Canal Economic Zone(SCEZ) dan penjajakan ke arah kesepahaman Free Trade Agreement Indonesia-Mesir
Hal ini disampaikan Duta Besar Lutfi Rauf dalam pertemuan dengan Asisten menteri Perdagangan dan Industri Mesir dan Kepala Egyptian Commercial Services (ECS), Yahya Al Wathiq Billah di Kantor Kementerian Perdagangan dan Industri Mesir yang baru di New Administrative Capital Egypt pada Selasa, 15 Agustus 2023, Dubes RI menjelaskan perlunya upaya bersama dalam rangka menindaklanjuti kesepahaman JTC Indonesia-Mesir dimaksud.
“Sesuai harapan Menteri Perdagangan RI, pelaku bisnis utama Mesir dapat langsung melakukan pertemuan bisnis dengan pelaku usaha di Indonesia membahas peningkatan ekspor dan investasi kedua negara”, demikian papar Dubes Lutfi yang didampingi oleh Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti S., Koordinator Fungsi Ekonomi, Tennike dan Sekretaris Kedua Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad.
Asisten Menteri Perdagangan dan Industri, Yahya Al Wathiq Billah menyambut baik ajakan dan harapan Duta Besar RI untuk Mesir dan akan mengagendakan kunjungan official visit Kementerian Perdagangan dan Industri ke Indonesia pada tahun 2023 ini dan mengharapkan dapat bertemu dengan Kementerian Perdagangan RI, BKPM, KADIN, BUMN dan para pelaku usaha Indonesia. Yahya Al Wathiq Billah juga mengajak para pelaku usaha Indonesia untuk dapat berinvestasi di Mesir dan memanfaatkan kemudahan-kemudahan berusaha di Mesir termasuk memanfaatkan peluang berinvestasi di Suez Canal Economic Zone (SCEZ).
Yahya juga mengapresiasi skema transaksi imbal dagang yang telah diinisiasi oleh kedua negara. Pemerintah Mesir sangat mendukung kegiatan transaksi imbal dagang Indonesia-Mesir ini karena memberikan banyak keuntungan bagi kepentingan perdagangan kedua negara, termasuk Mesir membutuhkan banyak produk-produk pendukung industri Mesir.
“Mesir memiliki konsumen terbesar di Afrika, dan untuk memenuhi kebutuhan pasar di regional Afrika, Timur Tengah dan Eropa, Mesir membutuhkan produk-produk pendukung industri dan Indonesia selama ini menjadi mitra strategis Mesir dalam memenuhi kebutuhan Mesir,” ungkap Yahya.
“Saya berharap intensitas kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, business to business antara Indonesia dan Mesir terus meningkat,” tutup Yahya. (*)