English English Indonesian Indonesian
oleh

Peran Engagement Literasi Digital dan Media Sosial dalam Partisipasi Politik

FAJAR, MAKASSAR-Konferensi Internasional dengan tema “Empowerment Quality of Education for Sustainable Madani Society” baru-baru ini digelar, meraih perhatian global dengan lebih dari 50 makalah yang disajikan secara hybrid oleh berbagai pemateri dari seluruh Asia. Konferensi ini dibuka langsung oleh Profesor Dr. Mohd. Mahzan Awang selaku tuan rumah dan panitia pelaksana.

Salah satu tim presenter dari kalangan akademisi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas, Hasrullah dan Nosakros Arya. Mereka berdua memaparkan temuan penelitian mereka tentang hubungan antara literasi digital, keterlibatan media sosial, dan partisipasi politik di Indonesia pada konferensi tersebut.

Hasrullah dan Arya menyoroti pentingnya literasi digital dan keterlibatan media sosial dalam mempengaruhi efikasi diri politik – keyakinan seseorang tentang kemampuannya untuk berpartisipasi dalam aktivitas politik. Teori ini, yang mengacu pada gagasan Albert Bandura tentang efikasi diri, menggarisbawahi bagaimana peningkatan literasi digital dan keterlibatan media sosial dapat meningkatkan efikasi diri politik dan, oleh karena itu, mempengaruhi tingkat partisipasi politik seseorang.

Dalam penelitian mereka, efikasi diri politik didefinisikan sebagai keyakinan responden tentang kemampuan mereka untuk menggunakan media sosial atau platform digital lainnya untuk mengakses informasi politik, memahami isu politik, berpartisipasi dalam diskusi atau aktivitas politik online, dan mempengaruhi proses politik melalui partisipasi mereka.

“Literasi digital dan media sosial engagement telah membuka pintu baru bagi partisipasi politik di Indonesia. Hal ini membantu masyarakat untuk memahami isu politik dan berpartisipasi dalam diskusi politik secara aktif” urai Arya.

Hasrullah dan Sudirman Karnay selaku ketua Departemen telah berhasil mengangkat reputasi ilmu komunikasi di Unhas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah internasional. Hasil penelitian mereka menunjukkan bagaimana literasi digital dan media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk mempengaruhi partisipasi politik, tidak hanya di Indonesia dan Malaysia tetapi juga di negara-negara lain yang menganut ideologi demokrasi. (*/)

News Feed