FAJAR, MAKASSAR-Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin kerja sama Konsul Jenderal Australia di Makassar, Ikatan Alumni Australia (IKAMA) Sulawesi Selatan, Australian National University dan Australia-Indonesia Centre menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Makassar as the Central City? Mengungkap posisi Kota Makassar Sebagai Pusat Situs dari Abad ke Abad”. Kegiatan yang menghadirkan Prof. Emiritus Campbell Macknight (Dosen Emeritus Australian National University, Canberra) yang merupakan ahli antropologi budaya tersebut berlangsung pukul 10.00 Wita di Aula Prof. Mattulada, FIB Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (20/11).
Hadir dalam kegiatan Konsul Jenderal Australia di Makassar (Todd Dias), Sekretaris Universitas (Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D), dan jajaran pimpinan lingkup Fakultas Ilmu Budaya serta beberapa jajaran kepala dinas terkait.
Mengawali kegiatan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Mardi Adi Armin, M.Hum., mewakili dekan dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih atas kesediaan narasumber untuk berbagi informasi dan pengalaman di Unhas. Dirinya mengatakan, kegiatan seperti ini hadir sebagai media diskusi dan peningkatan informasi dan keilmuan para peserta khususnya mahasiswa. Menurutnya, tema pembahasan tersebut sangat menarik sejalan dengan banyaknya bukti sejarah yang ditemukan di Sulawesi Selatan.
“Terima kasih kepada panitia yang telah mempersiapkan acara ini, khususnya Prof Campbell yang selalu dengan terbuka terlibat dalam berbagai kegiatan akademik. Beliau langsung mengiyakan ketika kami ajak untuk berbagi ilmu dan pengetahuan beliau kepada para mahasiswa Unhas. Untuk itu, kami berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan dengan baik,” jelas Dr. Mardi.
Pada kesempatan yang sama, Todd Dias selaku Konsul Jenderal Australia di Makassar dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya satu wadah akademik yang melibatkan narasumber ahli. Dirinya banyak memberikan gambaran tentang hubungan antara Australia dan Sulawesi Selatan dalam berbagai aspek dan berharap, melalui kuliah umum tersebut hubungan istimewa antara kedua negara yang sudah terjalin lama bisa diketahui oleh banyak orang.
Lebih lanjut, Todd Dias mengatakan ini merupakan kunjungan keduanya di Unhas. Dimana, kunjungan pertama berlangsung ketika dirinya ikut mendampingi Perdana Menteri Australia berkunjung ke Unhas. Menurutnya, tema kuliah umum tersebut sangat sesuai dan akan memberikan gambaran tentang bagaimana hubungan Australia dan Indonesia khususnya Makassar berlangsung.
Kegiatan resmi dibuka oleh Sekretaris Universitas Prof. Sumbangan Baja. Dalam sambutannya, Prof Sumbangan memberikan gambaran tentang riset kolaborasi yang dilakukan oleh Unhas dan Australia. Menurutnya, kuliah umum yang dilaksanakan tersebut akan menjadi salah satu media untuk memperoleh informasi dan mendapatkan gambaran penelitian apa yang nantinya bisa dikembangkan bersama.
“Saya berharap kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik, dan ada gambaran tentang rencana kolaborasi penelitian yang akan dilakukan. Perlu kami informasikan bahwa Unhas saat ini terus berupaya membangun kolaborasi riset dengan berbagai mitra strategis. Untuk Australia sendiri, kita memiliki banyak kerja sama termasuk program double degree,” jelas Prof. Sumbangan.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari Prof. Campbell yang secara umum menjelaskan tentang sejarah hubungan Australia dan Sulawesi Selatan serta beberapa bukti sejarah yang menunjukkan hubungan tersebut berlangsung sejak lama.
Perlu diketahui bahwa Prof. Campbell merupakan sosok yang cukup akrab di kalangan intelektual pemerhati sejarah dan budaya di Sulawesi Selatan. Salah satu karya monumental beliau adalah buku “The Voyage to Marege’ Macassan Trepangers in Northern Australia” yang diterbitkan tahun 1976. Meskipun telah pensiun, Profesor Macknight tetap terus produktif berkarya di bidangnya. (*/)