FAJAR, BARRU-Kabupaten Barru menjadi salah satu desa pilihan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 110 Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan tema “Pengembangan Teknologi Peternakan”.
Program ini melibatkan 26 mahasiswa dengan Dosen Pendamping Dr. Ir. Kasmiyati Kasim, S.Pt, M.Si. Tema ini dipilih untuk pertama kalinya di Kabupaten Barru, mengingat pentingnya pengembangan peternakan di wilayah tersebut.
Desa Palakka dan Desa Tompo dipilih sebagai titik lokasi khusus untuk pelaksanaan program KKN. Masing-masing desa memiliki posko yang dikoordinir oleh Alkindi Fajri Halim di Posko 1 Desa Palakka dan Imam Hanafi di Posko 2 Desa Tompo.
Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat adalah kesehatan sapi yang terancam meskipun sapi menjadi hewan ternak yang mudah dirawat. Mahasiswa KKN Tematik mengidentifikasi masalah tersebut dari hasil observasi dan berusaha merumuskan tiga proyek utama untuk mengatasi potensi timbulnya penyakit dan mengurangi penyebarannya.
Tiga proyek utama yang ditawarkan. Pertama, pembuatan eco enzim. Eco enzim merupakan salah satu solusi untuk membantu mengatasi masalah lingkungan yang kurang bersih dan berkontribusi pada kesehatan hewan ternak.
Kedua, pembuatan kompos. Dalam praktiknya, pembuatan kompos akan digabung dengan proyek penyuluhan manajemen kesehatan hewan ternak untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang manajemen kesehatan, sehingga penanganan pertama dapat dilakukan secara lebih efektif.
Ketiga, pemeriksaan kesehatan hewan dan vaksinasi: Proyek ini melibatkan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dan memberikan vaksinasi untuk mengurangi penyebaran penyakit. Program vaksinasi ini dilaksanakan bekerja sama dengan dinas peternakan kabupaten Barru, dokter hewan kabupaten Barru, dan Maiwa Breeding Center (MBC) Unhas, serta diselenggarakan secara gratis untuk masyarakat.
“Nantinya pemeriksaan hewan tidak hanya sekadar diperiksa, tetapi juga diberi vaksinasi untuk mengurangi penyebaran penyakit,” jelas Alkindi.
Selain proyek utama, terdapat pula proyek tambahan yang ditawarkan oleh masing-masing posko. Posko 1 menawarkan proyek “Ekspos Desa Wisata” dengan potensi desa Palakka menjadi desa wisata karena keindahan air terjun dan gunung yang ada di wilayah tersebut.
Sementara itu, Posko 2 menawarkan proyek “Pembuatan Silase” dengan memanfaatkan limbah hijauan dan limbah ternak untuk mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga kesehatan hewan ternak tetap terjaga.
“Kami juga menawarkan program kerja peningkatan dan pemeliharaan prasarana desa di desa Palakka dan desa Tompo sebagai peremajaan kembali prasarana di kedua desa,” ungkap Imam, Koordinator Desa Tompo.
Dalam seminar program kerja, Jumat, 14 Juli dan dihadiri oleh kepala desa, dosen pembimbing KKNT, Bhabinkamtibmas, ketua BPD, ketua LPM, ketua PKK, Babinsa, kepala dusun, ketua RT, tokoh agama, masyarakat, perempuan, dan tokoh pemuda se-desa Palakka dan Tompo.
Semua proyek tersebut diapresiasi oleh para pemangku kepentingan di kedua desa. Mereka berharap program ini akan membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat, dan mengapresiasi kesungguhan mahasiswa KKN Tematik Gelombang 110 Unhas dalam menjalankan tugas pengabdian mereka di wilayah tersebut.
“Saya berharap adik-adik mahasiswa ini membuat proker yang bermanfaat bagi masyarakat karena sudah banyak mahasiswa KKNT yang mengabdi di sini tapi tidak ada dampak,” harap Subur, Ketua BPD Desa Palakka. (*/)
Penulis: Putri Ayu Lestari/Mahasiswa KKN Tematik Unhas