FAJAR, MAKASSAR– Sulsel sangat kaya dengan destinasi wisata. Namun itu tidak cukup, tanpa penguatan data serta penggunaan informasi dan teknologi.
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel terus mendorong agar seluruh destinasi berbasis data. Apalagi Kementerian Pariwisataan dan Ekonomi Kreatif telah menyiapkan wadahnya berupa Aplikasi Sisparnas (Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional).
Pelbagai upaya pun dilakukan, agar semua destinasi mau memasukkan datanya ke Sisparnas. Salah satunya lewat Bimbingan Teknis Pengembangan Tata Kelola Destinasi Berbasis Data. Kegiatan tersebut melibatkan 54 pengelola destinasi wisata yang digelar di Hotel Gammara, Makassar, Selasa-Rabu, 11 hingga 12 Juli 2023.
Sekretaris Disbudpar Sulsel, Devo Khaddafi mengatakan, saat ini pariwisata sudah bangkit pascapandemi Covid-19. Tahun ini, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan domestik sebanyak 9 juta orang. Kemudian wisatawa. mancanegara sebanyak 100 ribu orang.
“Nah target ini tidak bisa dicapai hanya kerja-kerja pemerintah. Butuh dukungan dari pengelola destinasi, agar terus membehani destinasinya, supaya wisatawan tertarik berkunjung,” ujar Devo di hadapan peserta bimtek.
Perihal Sisparnas, Devo menyebut jika capaian Sulsel sudah cukup baik. Tahap pertama, Sulsel berhasil memasukaan data 100 persen. Meski demikian, hal ini perlu terus didorong karena destinasi di daerah sangat banyak dan beragam.
“Wisata kuliner saja yang andalan-andalan itu masih banyak belum masuk dalam Sisparnas. Pallubasa memang sudah ada, tetapi coto dan pisang ijo belum ada. Ini semua yang harus terus didorong, agar wisatawan mudah mencari informasi terkait wisata Sulsel,” paparnya.
Kegiatan bimtek ini diikuti para pengelola destinasi. Mulai dari pemilik rumah makan, lokasi wisata, hingga manajemen hotel.
Para pemateri yang dihadirkan juga sangat kompeten di bidangnya. Di antaranya, Surhadi yang saat ini sebagai Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sulsel. Ada juga Ketua Asita Sulsel, Didi L Manaba.
Mantan Kadisbudpar Sulsel, Prof Muhammad Jufri juga dihadirkan membawakan materi mengenai Monitoring dan Evaluasi Pengeloaan Daya Tarik Destinasi. Tidak sampai di situ, materi mitigasi dan pengelolaan dampak bencana juga diberikan langsung oleh Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo.
Konsultan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang juga Konsultan Perencana Jadesta, Toni Bagus Murdjayanto menjadi pemateri terakhir. Materi yang dibawakan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengelolaan Daya Tarik Destinasi.
“Penggunaan teknologi dan informasi ini untuk memberikan nilai tambah promosi destinasi wisata di zaman sekarang ini menjadi keniscayaan,” ujarnya.
Toni sekaligus mengarahkan para peserta dalam sesi diskusi. Para peserta pun antuasi bertanya kepada seluruh pemateri yang hadir.
Panitia pelaksana, Teken menyampaikan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya. “Ke depan akan terus dibuat, sebagai bentuk komitmen dan konsistensi bersama untuk memajukan pariwisata di Sulawesi Selatan,” katanya. (wid)