Rosita Desriani, yang tampil membacakan puisi karyanya, “Insiden Kunang-Kunang” juga merasakan manfaat berada di Satupena Sulawesi Selatan. Dia menyebut aktivitas yang dilakukan bisa jadi wadah bagi mereka yang menyukai sastra. Bersama Bahar Karca, dia membawakan musikalisasi puisi karya Ram Prapanca, berjudul “Jati Cinta”.
“Senja di Pantai Losari” yang berisi apresiasi karya sastra, musik dan lagu ini, diadakan pada Minggu, 25 Juni 2023, di Teras Losari 24 Hotel Losari Beach. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Satupena Sulawesi Selatan dan Komunitas Puisi (KoPi) Makassar.
Owner Hotel Losari Beach, Arwan Tjahjadi, yang mendukung acara ini, juga tampil membacakan pantun Melayu-Makassar, yang dibuat Ang Ban Tjiong (1910-1938).
Menurutnya, pengusaha yang juga merupakan anggota Dewan Kebudayaan Makassar itu, dia sengaja membacakan pantun karya Ang Ban Tjiong, supaya kita mengingat peran sastrawan peranakan Tionghoa dalam memajukan budaya Sulsel.
Meski berlangsung sederhana, tapi nuansa lokal juga mendapat ruang dalam acara ini. Syahrir Rani Patakaki membacakan sanjak Makassarnya, Akbawakaraeng, dan Teaki Seko Pakmaik. Sementara Yuli Purnama Sari, membawakan lagu Makassar, Pantai Losari, Ammakku Bapakku, dan Butta Kalassukangku.
Mereka yang juga tampil baca puisi dan bernyanyi pada hari itu, yakni Fadli Andi Natsif, Andi Ruhban, Andi Marliah dan Sri Gusty. Kegiatan “Senja di Pantai Losari” ini merupakan upaya Satupena Sulawesi Selatan, mewujudkan kota literasi, yang jadi program Pengurus Pusat Satupena, pimpinan Denny JA. (ams)