FAJAR, MAKASSAR-Di Benteng Fort Rotterdam, terdapat sebuah komunitas bahasa Inggris yang menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Komunitas tersebut EZPZ English Community.
EZPZ English Community didirikan oleh Muhammad Sadli Putra, lulusan S1 dari UK University of Birmingham. Setelah kembali ke Indonesia, Sadli melihat banyak orang yang ingin belajar bahasa Inggris namun terkendala oleh masalah ekonomi. Dengan inisiatifnya, ia membentuk komunitas sosial yang terbuka untuk umum.
Komunitas EZPZ English Community mengadakan acara Fun and Free English Zone (FEZ) yang terbuka untuk semua orang, dan diadakan setiap hari Minggu mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WITA. Metode pembelajarannya terbagi menjadi dua, yaitu berbicara (speaking) dan tata bahasa (grammar), dengan durasi pembelajaran selama dua jam yang diselingi dengan permainan bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
Peserta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu basic, intermediate, dan advanced, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selama proses pembelajaran, peserta duduk melingkar bersama pemateri sesuai dengan kelas masing-masing.
“Kami berharap komunitas ini dapat mewadahi banyak orang, tidak hanya di Makassar, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan di daerah terpencil sekalipun, agar semua orang dapat merasakan manfaat dari belajar bahasa Inggris,” ujar Muhammad Yusril Abidin, Chief Executive atau presiden EZPZ English Community, Minggu, 18 Juni.
Menurut Diah, salah satu peserta EZPZ English Community, “Komunitas ini sangat bagus, terutama bagi kami yang membutuhkan wadah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan menciptakan lingkungan yang mendukung dalam melatih bahasa Inggris, mengingat pentingnya bahasa Inggris saat ini,” jelasnya.
Komunitas bahasa Inggris seperti EZPZ English Community di Benteng Fort Rotterdam memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk belajar bahasa Inggris secara gratis dan merasakan manfaat dari keterampilan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan komunitas ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang di Indonesia. (*/)
Penulis:
NUR WAHID ASHARI
TEKNIK PERTAMBANGAN FTI-UMI
Saat ini menjalani KKN Profesi di FAJAR