FAJAR, MAKASSAR — Wakil Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras memberikan perhatian khusus kepada PT Angkasa Pura I. Terkait lambatnya pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas) Makassar.
Sejauh ini, proyek yang digarap sejak 2019 itu baru menyentuh progres 65,06 persen. Ini dianggap jauh dari ekspektasi dan perencanaan. Sebab, proyek penambahan kapasitas ini ditargetkan bisa dioperasikan pada 2024 mendatang.
Andi Iwan menegaskan, Angkasa Pura I seharusnya memperkuat komunikasi terkait pembangunan infrastrukturnya. Khususnya untuk Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Mengingat, dari 12 bandara yang dikerjakan oleh Angkasa Pura I, hanya Bandara Sulhas dan Sentani Airport Jayapura yang belum selesai. Diketahui pengerjaan dua bandara ini sempat ditunda.
Menurut Legislator Gerindra asal Sulsel itu, bandara merupakan salah satu akses vital. Makassar dianggap sebagai pintu masuk Kawasan Timur Indonesia (KTI). Sehingga, sudah selayaknya mendapat perhatian serius.
“Ini Program Strategis Nasional (PSN) dan harus dituntaskan 2024. Tidak ada tawar menawar lagi,” tegasnya.
Bendahara Umum DPN HKTI itu menambahkan, jika memang Angkasa Pura I berdalih keterlambatan disebabkan oleh keterbatasan anggaran, maka seharusnya hal itu bisa dikomunikasikan. Sebab Kementerian BUMN juga punya anggaran yang cukup.
“Untuk Angkasa Pura I, kalau alasannya soal anggaran, silakan menyurat ke Kementerian BUMN-nya dong. Di sana sudah ada anggaran sekitar Rp54 triliun. Nanti kami dorong untuk anggarkan itu,” lanjutnya.