Pada kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Pemadam Kebakaran, Abdul Fahmi mengatakan bahwa pusat perbelanjaan memiliki standar simulasi yang tidak mudah.
“Standar simulasi harus melibatkan semua stakeholder, sebab melakukan simulasi tidak semudah yang dipikirkan terutama mal yang melibatkan banyak pengunjung, perlu kehati-hatian karena tidak semua kondisi pengunjung sama. Ada anak-anak, lansia, dan Ibu hamil yang perlu perlakuan khusus dalam melakukan evakuasi simulasi,” pungkasnya.
Diketahui, Mal Ratu Indah memiliki 4 jalur evakuasi yang tersebar di setiap lantai. Seluruh area gedung dilengkapi 92 titik APAR dan hydrant serta smoke detector maupun sprinkler di setiap tenant.
Tak hanya itu, Mal Ratu Indah memiliki internal Emergency Team Response (ETR) yang rutin melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap alat-alat pemadam yang terpasang.
Setelah Mal Ratu Indah, simulasi keadaan darurat akan dilakukan di NIPAH PARK dan Wisma Kalla. Simulasi ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan pengunjung terkait aspek keamanan dan keselamatan seluruh properti komersial yang berada di bawah naungan KALLA Property. (ams)