English English Indonesian Indonesian
oleh

Reinterpretasi Etos Intelektualisme Rasional di Tubuh Ikatan

Nurafni
(Ketua Umum PK IMM Ushuluddin, Filsafat dan Politik Cabang Gowa)

FAJAR, MAKASSAR– Manusia merupakan animal rational sebagai konsekuensi atas fitrah berupa akal yang diberikan oleh Tuhan, akal yang menjadi bekal yang diberikan Tuhan menjadikan manusia mampu berpikir dan mengambil tindakan sehingga dengan kemampuan tersebut manusia dinilai mampu mempertahankan diri untuk tidak terpengaruh dengan keadaan yang sifatnya eksternal.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, agaknya ada baiknya jika kita bercermin pada perjalanan historis masa kejayaan islam pada periode klasik dimana pada masa tersebut kemajuan peradaban didominasi oleh imperium islam dengan gerakan intelektual. Kejayaan islam pada masa lalu yang dinilai sangat gemilang merupakan role model peradaban yang terbaik di dunia sepanjang masa, kejayaan tersebut bukan hanya mendominasi pada wilayah kekuasaan secara geografis tetapi juga berbagai pemikiran yang telah membangun gerakan intelektual sehingga menghasilkan temuan-temuan yang kemudian menjadi landasan menuju puncak kejayaan umat islam pada masa tersebut.

Jika sebelumnya kita merefleksikan sejarah peradaban islam yang dinilai dipengaruhi atas adanya semangat keilmuan dari umat islam pada masa tersebut, penulis kembali teringat tentang seorang perwira keturunan yahudi yang dipecat dari dinas militer Prancis Albert Dreyfus karena dicurigai sebagai mata-mata agen asing yang membuat masyarakat menjadi gempar dan kelompok yang membelanya dianggap sebagai anti semit sehingga mendapatkan julukan sebagai les intellectuels yang menunjukkan konotasi negatif karena dianggap sebagai pengkhianat kepada bangsa dan dinilai tidak nasionalis dan agamis.

News Feed