FAJAR, MAKASSAR – – Dalam beberapa pekan terakhir terjadi ketegangan antara sejumlah guru dan Kepala SD Inpres Toddopuli, Makassar. Hal bermula karena sejumlah kebijakan guru (wali kelas) yang dianggap inkoordinasi dan memberatkan orang tua murid.
Keluhan ini sampai ke kepala sekolah yang akhirnya bersikap. Namun para guru mengambil langkah taktis dengan mengajukan protes dan melaporkan Plh Kepala Sekolah ke DPRD Makassar. Lantaran polemik ini, murid pun menjadi korban karena proses belajar mengajar sudah tidak efektif.
Terkait hal ini, Sekretaris Komisi D DPRD Makassar, Hamzah Hamid menyampaikan sudah beberapa kali menerima aspirasi terkait kondisi tersebut. Dimana sejumlah guru bersama komite sekolah dan perwakilan guru datang menemuinya. “Tadi siang juga ada (guru) datang. Kami ini tidak mau memihak ke salah satu kubu. Intinya kami mau persoalan di sana selesai dan tidak merugikan murid,” kata Hamzah, Senin, 5 Juni.
Politikus PAN ini menyatakan sudah memberi rekomendasi kepada Dinas Pendidikan Makassar agar segera menyelesaikan persoalan tersebut. Dua opsi yang diberikan adalah memindahkan seluruh guru yang mengajukan protes tersebut, atau melakukan mutasi kepada kepala sekolah.
Meski begitu, Hamzah mengakui bahwa Kepala SD Inpres Toddopuli, Zusanti SPd sebenarnya adalah orang yang berprestasi. Ia dikenal sebagai guru kreatif dan banyak inovasi. Sebelumnya dia adalah guru SD Unggulan Toddopuli lalu menjabat Kepala SD Kassi-kassi sebelum menjabat Kepala SD Inpres Toddopuli belum lama ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Pendidikan Makassar, Muhyiddin Mustakim menyampaikan sudah bertemu kepala SD bersangkutan. Pihaknya meminta segera dipertemukan dengan seluruh guru dan orang tua murid untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Saya ingin dengar langsung dari dua belah pihak. Guru dan orang tua murid dikumpulkan. Saya minta Plh Kepsek mengatur waktu bisa pekan depan,” bebernya.
Yang pasti dia belum bisa memutuskan sesuai permintaan DPRD untuk memutasi guru atau kepada SD nya. Bagi Mustakim, masih ada solusi yang bisa diambil dengan adanya pertemuan nanti. Dia juga meminta seluruh guru dan wali kelas kembali mengajar. Bila tidak, itu juga menjadi bagian evaluasinya ke depan. “Jangan sampai tidak ada proses belajar mengajar. Saya akan evaluasi dan ambil keputusan setelah pertemuan,” katanya. (nas/*)