FAJAR, MAKASSAR-Gerakan Mahasiswa Tanggap Bullying dan Sexual Harassment (GEMA SULING) dari Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Unismuh Makassar Gelombang I Bahasa Inggris, mengadakan puncak acara dengan menggelar sosialisasi di Aula SMPN 1 Sungguminasa, Rabu, 24 Mei.
Dalam acara sosialisasi ini, Dr. Meisil B. Wulur, M.Sos.I. menjadi pemateri utama. Dalam presentasinya, Meisil menjelaskan beberapa bentuk perundungan yang sering terjadi, termasuk bentuk verbal, fisik, sosial, dan online.
Ia juga menyoroti alasan mengapa korban bullying dan sexual harassment sering kali tidak berani melaporkan kasus yang mereka alami. “Beberapa alasan mengapa mereka tidak berani untuk mengungkapkan hal tersebut adalah karena takut menghadapi konsekuensi atau masalah setelah melaporkannya. Selain itu, masalah perlindungan identitas juga menjadi kendala, sehingga mereka seringkali dianggap sebagai pengadu,” tambahnya.
Meisil pun menekankan kepada seluruh pihak di sekolah untuk bertindak tegas jika terjadi perilaku atau tindakan yang tidak senonoh di lingkungan sekolah. “Ketika ada kasus sentuhan di area vital, hal tersebut merupakan bentuk kekerasan seksual. Kita semua harus menolak dengan tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” tegasnya.
Kata dia, pentingnya peran orang tua dalam kasus-kasus ini. “Kurangnya kasih sayang dari orang tua sering kali menjadi penyebab terjadinya kasus bullying atau sexual harassment. Anak-anak perlu dididik dengan baik mengenai bagaimana seharusnya mereka memperlakukan sesama dan menyikapi perundungan serta pelecehan seksual,” ujar Meisil dengan penuh perhatian.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh mahasiswa PPG Prajabatan Unismuh Makassar serta pihak-pihak terkait lainnya. Dengan adanya acara ini, diharapkan kesadaran dan empati dalam menghadapi bullying dan sexual harassment dapat semakin ditingkatkan. (uca/*)