FAJAR, MAKASSAR -Universitas Bosowa (Unibos) kembali mengukuhkan guru besar. Kali ini profesor dari bidang Administrasi Negara Prof Delly Mustafa dan bidang Ilmu Pendidikan Fisika Prof Agustinus Jarak Patandean.
Rektor Unibos Prof Batara Surya, mengatakan dikukuhkannya dua guru besar di bidang ilmunya masing-masing, menjadi semangat dan spirit Unibos untuk menambah guru besar ke depan. Gelar guru besar membutuhkan motivasi dan kerja keras, dedikasi, disiplin untuk menghasilkan jurnal yang berkualitas.
“Pencapaian bukan pencapaian pribadi akan tetapi juga menjadi eksistensi perguruan tinggi. Sejatinya memiliki tanggung jawab untuk memajukan Unibos sebagai motor penggerak untuk menyiapkan generasi mendatang dengan kualitas pendidikan yang baik,” ujar Prof Batara di Gedung Lestari, Rabu, 24 Mei.
Menurutnya, guru besar adalah sebuah pencapaian jabatan akademik tertinggi dan berharap semua dosen bisa menjadikan motivasi dari pencapaian dua guru besar yang dilantik tersebut.
Dalam pengukuhan sebagai guru besar, Prof Delly Mustafa memaparkan hasil penelitiannya berjudul “Patologi Birokrasi Dalam Perspektif Pelayanan Publik.” Ia menjelaskan betapa buruknya birokrasi Indonesia, yang saat ini menjadi fenomena di Indonesia.
“Patologi (penyakit) birokrasi seperti gurita merusak birokrasi karena melibatkan semua pejabat dari pusat hingga daerah. Patologi ini muncul karena adanya perilaku negatif dan penyimpangan dari pejabat,” jelasnya.
Menurutnya, patologi birokrasi bisa diberikan obat, namun tidak mengobati secara keselurahan. Banyak solusi yang bisa dilakukan sepertti reformasi birokasi, good goverment hingga inovasi birokrasi.