FAJAR, PANGKEP-Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menghadapi antrean jemaah haji yang panjang dengan antrean mencapai 30 tahun atau lebih. Saat ini, kuota Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Pangkep sebanyak 300 orang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkep, Muhammad Nur Halik mengungkapkan, untuk keberangkatan tahun 2023, sebanyak 300 orang JCH yang sebelumnya tertunda pada tahun 2020 akan diberangkatkan.
“Antrean jemaah haji yang mendaftar tahun ini mencapai 34 tahun. Jadi, antrean di Pangkep cukup panjang. Kami berharap ada peningkatan kuota di masa mendatang,” jelasnya.
Muhammad Nur Halik menambahkan, dari total 300 JCH Pangkep, kecamatan Pangkajene memiliki jumlah jemaah terbanyak, yaitu 79 orang. “Jumlah JCH kita sebanyak 300 orang, dengan cadangan sebanyak 55 orang, dan jumlah jemaah yang telah melunasi biaya hingga hari ini sebanyak 38 orang,” paparnya.
Selain itu, juga diungkapkan bahwa Khairunnisa binti Harbin, yang saat ini berusia 20 tahun, menjadi jemaah termuda di Pangkep. Sementara itu, Abd Main bin Abd Rahman, yang berusia 92 tahun, menjadi jemaah tertua.
Khaeroni, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, menyampaikan pesan kepada seluruh JCH Pangkep agar memanfaatkan kesempatan ini untuk beribadah dengan fokus. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang diperintahkan bagi umat Islam yang mampu.
“Oleh karena itu, persiapkan diri dengan baik sebelum diberangkatkan ke Baitullah, termasuk menjaga kesehatan secara fisik dan memperoleh pemahaman yang baik mengenai pelaksanaan ibadah haji melalui bimbingan manasik,” tambahnya.(fit/*)