Salah Satu pelaku pementasan “Toddopuli di Negeri Siam”, Salsabila menyampaikan bahwa latihan persiapan Festival ini dilakukan setelah lebaran dan berakhir dua hari sebelum pementasan.
Para pemain yang terlibat sudah berpengalaman dan beberapa ditunjuk langsung oleh pelatih, “Bercampur sih dari tiap angkatan ada angkatan 19, pemusiknya ada angkatan 12, angkatan 11, pokoknya bercampur,” ucap Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Jurusan Sendratasik itu.
Di balik sukses dan meriahnya Festival Seni tersebut ada rasa lega yang dirasakan para pemain. “Antara lega dan sedih karena disatu sisi sudah tidak latihan lagi, di sisi lain sudah keluar rasa beban selama latihan,” ucap pemeran Adila Daeng Ke’nang itu.
Para penonton juga turut merasakan keindahan Teater tersebut. “Bagus karena menceritakan sejarah Makassar dan kita yang bukan dari orang seni jadi tahu bahwa sejarah ini sebenarnya ada dan dijadikan pentas seperti itu supaya kita mengerti. Biasakan orang mencerikan dari sejarah, buku yang membosankan tapi karena dia dibentuk dalam seni dipentaskan jadinya menarik,” ucap Nur Azimah alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar jurusan Bahasa Inggris ini. (*/ham)
Peliput:
Nuryusriati-Fitriani,
Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNM yang sedang melakukan praktik magang di FAJAR.