“Persiapan menuju pementasan dilakukan selama dua bulan, perisiapan dilakukan sebelum lebaran dan latihan intens dimulai setelah lebaran. Akan tetapi penggarapan naskahnya sudah dilakukan tahun lalu,” ucapnya.
Di balik pementasan tersebut ada harapan yang ingin disampaikan penulis kepada penonton. “Banyak nilai yang bisa ditemukan, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan, dan nilai religi. Harapan saya penonton bisa menikmati semua dan bisa mendapatkan nilai-nilai didalamnya, selain nilai keindahan,” ungkap sang maestro seni tersebut.
Pertunjukan ini juga didukung oleh Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam hal ini Fakultas Seni dan Desain (FSD), Teater Kita Makassar, Teater Kampus UNM, Sastra Kepulauan, DE ART Studio, Tangan Perkusi, Studio Kita Makassar, Prodi Seni Tari dan Musik UNM, Jurusan Seni Pertunjukan FSD UNM, Sanggar Art Fondation, Lembaga Akkareso, Bungaya Art, dan beberapa Band.
Panitia pelaksana Festival, Rosniah menyampaikan, peserta kegiatan ini dari beberapa komunitas dan beberapa pelaku seni pertunjukan yang terdapat di Kota Makassar, “Jumlah peserta kegiatan ini yaitu, kelompok band berjumlah dua dan jumlah kelompok seni ada 15 kelompok,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir rombongan dari Dinas Pariwisata Kota Makassar yang ingin menyaksikan secara langsung pementasan yang dilakukan. Festival Seni Pertunjukan 2023 ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar, Andi Tenri Lengka.
Ia pun mengapresiasi talenta yang dimiliki oleh anak-anak muda di Kota Makassar khususnya yang melakukan pementasan. “Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan pemerintah Kota Makassar, kegiatan ini dilakukan agar bisa memberikan ruang-ruang bagi para pelaku industri kreatif untuk bisa memajukan Kota Makassar ini menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.