FAJAR, SENGKANG – Ruas Impa-impa – Anabanua di Kelurahan Pincengpute Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo menjadi langganan banjir. Kondisi saluran sekunder yang mendangkal, jadi penyebabnya.
Hal itu diutarakan oleh Sekretaris Camat Tanasitolo, Mappeasse Hadi. Kata dia, intensitas hujan lebat dengan durasi yang lama mengguyur wilayah Tanasitolo, Rabu, 10 Mei kemarin.
Hujan mulai turun sekitar pukul 4 sore, selama 3 jam lebih. Kondisi tersebut membuat jalan provinsi ruas Impa-impa – Anabanua di Bontouse, tergenang air kurang lebih 350 meter.
“Sebetulnya air lewat. Tapi cukup parah, karena airnya tinggi. Mungkin 1 jam air di jalan. Banyak kendaraan tidak bisa lewat. Baru mulai surut pukul 7 malam,” ujarnya, Kamis, 11 Mei.
Dia menyampaikan, banjir yang menggenangi jalan, akibat saluran sekunder berada di samping SD Negeri 28 – 267 Pincengpute meluap. Saluran tersebut tidak bisa menampung air kirim dari hulu.
“Dibelakang sekolah hamparan persawahan semua. Luas. Baru dataran tinggi Ketika hujan lebat, air dari sawah semuanya mengalir ke saluran kemudian meluap ke jalan,” tuturnya.
Kondisi serupa pernah terjadi pada Juni tahun 2021 lalu. Air menggenangi jalan provinsi setinggi 70 cm. Lalulintas terganggu waktu itu.
“Iya. Pernah solusi atas banjir ini. Saya kira saluran perlu ditambah kedalamannya. Saluran ini satu-satunya akses air mengalir ke hilir (Danau Tempe, red),” ucapnya.
Bupati Wajo Amran Mahmud tidak menampik penyebab kondisi saluran yang kurang maksimal, membuat jalan tergenang banjir.