FAJAR, MAKASSAR– Politisi senior Yusuf Gunco memutuskan kembali pulang ke rumah lama, Golkar. Dia menegaskan akan kembali bertarung di Pileg Makassar lewat Partai Beringin.
Eks Ketua Berkarya Makassar itu menegaskan, dia akan berjuang habis-habisan bersama Golkar. Termasuk memutuskan dapil V (Mamarita) sebagai basis pemilihnya.
”Saya akan kembali maju Pileg Makassar bersama Golkar. Dapil saya Mamarita, dapil V. Di sana saya punya basis dan saya siap mengulangi kesuksesan peraih suara terbanyak di DPRD Makassar periode 2009-2014,” ujarnya, Jumat, 5 Mei.
Lebih lanjut dia menegaskan, dalam waktu dekat ini dia akan memasang alat peraga sebagai bacaleg Golkar. Itu untuk menegaskan kepada basisnya bagwa dia sudah pulang ke rumah lama dan siap bertarung untuk Golkar.
”Dalam waktu dekat saya mau pasang alat peraga dulu sebagai informasi kalau saya pulang ke Golkar. Supaya loyalis saya tahu saya berangkat mengendarai partai apa,” lanjutnya.
Namun begitu, Yugo mengaku tidak serta merta berjuang untum ke DPRD Makassar saja. Melainkan berkontribusi untuk kemenangan Golkar di Makassar maupun Sulsel, serta mengantarkan ketua partai sebagai kepala daerah.
”Tentu perjuangan basis saya tidak hanya ke DPRD, tetapi untuk Pak Munafri di Makassar dan Pak Taufan Pawe di Sulsel,” kata dia.
Advokad gaek itu juga menegaskan, baginya perjuangan di Golkar bukan sekadar profesionalitas partai. Tetapi karena unsur kedekatan emosional dengan para petinggi partai.
”Saya kenal betul dengan Pak Taufan Pawe. Saya pernah sama-sama di UMI tahun 1983, saya sama-sama di advokad, juga satu arah di politik. Bagi saya Pak TP figur paripurna pemimpin partai. Sudah seharusnya Golkar di tangan Pak TP. Itu juga saya pulang ke Golkar,” bebernya.
Selain kepemimpinan TP yang membuatnya nyaman di Golkar, kepercayaan ketua DPD Golkar Makassar, Munafri Arifuddin, juga membuatnya merasa memiliki tanggung jawab untuk partai.
Dia diberi amanah sebagai wakil ketua bidang hukum Golkar Makassar. Sehingga, dia juga siap pasang badan untuk membela partai dan terus berjuang di jalur partai.
”Pak Munafri menerima saya dengan baik, saya diberi amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Hukum di Golkar Makassar. Tentu saja amanah partai akan saya emban dengan baik,” terangnya.
Hal itulah yang menjadi alasan Yugo kembali berjuang untuk Golkar. ”Itu sebabnya saya tetap berjuang untuk partai, juga memutuskan kembali bertarung di Pileg Makassar lewat Golkar,” kata dia.
Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma menilai, kembalinya figur-figur senior ke pertarungan politik akan banyak memberi warna. Mereka harus bekerja keras menjaga basis dari gerusan politisi yang baru debut.
”Peluangnya pasti besar. Mereka punya nama, punya basis, punya loyalis. Itu yang akan memudahkan mereka. Tetapi itu perlu diperjuangkan dan dituangkan kedalam elektabilitas, agar pemilih bisa kembali memberi kepercayaan,” kata dia.
Selain itu, mereka juga akan berebut suara di internal partai. Terlebih lagi jika ada unsur ketidakcocokan (disslike) dengan pimpinan partai. Tentu pekerjaan mereka dinilai akan lebih banyak.
”Tantangannya itu kalau ada ketidakcocokan dengan ketua partai. Mereka tidak hanya bertarung di luar, tetapi berebut suara di internal partai. Apalagi kalau ada loyalis yang mendapat kepercayaan pimpinan, pasti cenderung signifikan dibanding figur senior itu,” jelasnya.
Namun begitu, pada intinya perjuangan di lapangan menjadi penentu paling signifikan, dibanding dengan unsur kedekatan semata. Kemudian, ujungnya akan berdampak dengan suara partai.
”Normalnya, ketua partai harus mengakomodir semua kader potensial. Karena perjuangan bukan persoalan ego kader, melainkan kemenangan partai di pemilu,” bebernya. (wid)