FAJAR, MAKASSAR — Perusahaan fintech, Amartha mencatat pertumbuhan bisnis yang signifikan. Fokus salurkan pembiayaan modal kerja ke usaha mikro.
Head of New Retail Amartha, Aditya Pramono mengungkapkan, hingga akhir 2022 pihaknya telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp4,8 triliun. Naik signifikan dibanding 2021 yang hanya tersalur Rp2,4 triliun.
“Pertumbuhan bisnis naik 93 persen, hampir dua kali lipat,” ujar Aditya di The Rinra Makassar, Kamis, 13 April.
Menurutnya, kontribusi pembiayaan Amartha di Sulsel cukup besar. Kredit yang terserap di Sulsel mencapai Rp400 miliar pada 2022 lalu. Para debitur kebanyakan dari ibu-ibu rumah tangga dengan bisnis kecil-kecilan.
“Plafon kredit sekitar Rp3 hingga Rp5 jutaan saja,” ungkap Aditya.
Paling populer saat ini adalah program kemitraan agen AmarthaOne, memberikan layanan keuangan digital di pedesaan. Sejak pertengahan 2022, Amartha telah berhasil menjangkau lebih dari 10 ribu agen secara nasional.
“Khusus di Sulsel sudah 1.500 agen AmarthaOne dan ditargetkan bisa meningkat hingga dua kali lipat pada tahun ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Zainuddin, berharap terus memperluas penyaluran pembiayaan kepada UMKM di Sulsel. Menurutnya, masih banyak UMKM yang belum bankable sehingga tidak tergarap oleh perbankan.
“Amartha ini menganggap debiturnya sebagai mitra sehingga UMKM merasa dibina untuk naik kelas,” ucap Zainuddin. (ams)