Program kerja BI antara lain: Digital Farming melalui Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisien di biaya dan perluasan pasar. Mulai dari hulu dengan proses perencanaan dalam pengelolaan database petani dan pelaku usaha (geo tagging lahan, pola tanam, agroinput), hingga hilir dalam pengelolaan on farm terkait Pemasangan sensor tanah dan cuaca diantaranya.
Kemudian program on Boarding UMKM untuk perluasan pemasaran UMKM melalui saluran pemasaran digital, dilakukan dengan bisnis model terencana mulai dari seleksi peserta UMKM yang dinggap memenuhi kriteria, dengan cara Offline/online/hybrid, Publikasi Program, dan Kurasi UMKM. Selanjutnya proses edukasi untuk penguatan digital mindset tahap awal dengan kurikulum Digital presence, digital on boarding dan digital marketing. Selanjutnya dengan pendampingan dalam penguatan digital mindset dengan pendalaman praktik dan Troubleshooting. Terakhir proses monitoring Pasca pelaksanaan program secara berkelanjutan.
Terakhir, dari hasil diskusi saat Rakorwil TPAKD diperoleh gambaran bahwa masih ada beberapa persoalan yang dianggap perlu menjadi perhatian untuk dicarikan solusinya. Diantaranya terkait: Persoalan sinkronisasi data antar pihak terkait, sosialisasi informasi kebijakan-kebijakan TPAKD yang lebih luas dan transparan, peran aktif lembaga perbankan dan asuransi dalam menyampaikan program target kerjanya, terkait sektor ekonomi yang akan dilayani dengan prosedur yang mudah. Namun prinsipnya, para pihak setuju bahwa peran TPAKD sudah mampu membantu meningkatkan kapasitas UMKM yang sudah memperoleh akses pelayanan TPAKD di Sulsel. (*)