FAJAR, MAKASSAR-Sebagai ajang penilaian praktik beberapa mata pelajaran, SMA Negeri 5 Bone (Smanel) melaksanakan pameran dan pagelaran seni. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 Maret 2023.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMA Negeri 5 Bone, Harbin Nur, menuturkan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan untuk melakukan penilaian praktik pada beberapa mata pelajaran terutama pelajaran seni budaya pada semua tingkatan kelas.
“Pada kegiatan kali ini, kita mengusung tema ‘Cerdas Berbudaya’, dan ternyata ini memberikan euforia yang sangat besar bagi siswa SMA Negeri 5 Bone,” ucapnya.
Kata dia, semua siswa turut andil dalam kegiatan tersebut. Seolah menghidupkan kembali keberagaman budaya pada generasi bangsa yang menampilkan beberapa pertunjukan.
“Kita memiliki pameran seni rupa 2 dimensi, pameran bioteknologi, pameran hasil kimia pangan, kewirausahaan berupa daur ulang, dan tata boga. Sementara untuk pagelaran seni, kita menampilkan tari kreasi Nusantara, musik akustik, dan pementasan drama,” bebernya.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini baru kali pertama dilaksanakan di SMA Negeri 5 Bone, namun akan menjadi kegiatan rutin di masa-masa yang akan datang.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan di lingkungan Smanel, namun hal tersebut sangat meriah,” paparnya.
Koordinator dan Guru Pembimbing Kegiatan, Asriosa, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengukur kemampuan peserta didik setelah beberapa bulan sebelumnya belajar di dalam kelas, serta sebagai bahan refreshment bagi siswa bahwa belajar tidak harus selalu di dalam kelas.
“Kreativitas siswa tidak hanya dapat diukur pada bidang akademik saja, tetapi juga melalui bidang psikomotorik yang sangat penting, oleh karena itu perlu adanya ajang seperti ini,” terangnya.
Bukan hanya itu, Pengawas Pembina UPT SMA Negeri 5 Bone, Awaliah, yang turut hadir pada acara pembukaan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah tersebut.
“Saya melihat bahwa terobosan-terobosan seperti ini seharusnya dilakukan oleh sekolah untuk mengukur sejauh mana daya serap peserta didik yang ada di sekolah,” tuturnya. (sae/*)