FAJAR, MAKASSAR — Swasembada pangan menjadi hal yang dinantikan karena dapat membatasi aktivitas impor pangan. Hal ini mesti dibarengi dengan kestabilan harga pangan, agar terwujud kesejahteraan bagi petani lokal.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam melaksanakan swasembada pangan. Sebab konsumsi sejumlah komoditas memang masih sangat bergantung dengan impor.
Ketua Kadin Sulsel ini juga menuturkan swasembada pangan harus tetap dibarengi dengan stabilitas harga yang baik di tingkat petani. Sebab jika tidak, maka swasembada pangan sama saja dengan kegagalan.
“Swasembada pangan perlu, itu penting. Tetapi yang paling penting ini kan harga di kalangan petani. Jangan sampai produktivitas mencukupi, tetapi pada saat musim panen tiba, harga justru jeblok. Ya kan kali nol. Malah lebih parah,” kata Andi Iwan, Kamis, 16 Maret 2023.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini memaparkan, tujuan utama dari swasembada pangan adalah pemenuhan konsumsi dalam negeri. Dampaknya tentu pada peningkatan taraf kesejahteraan para petani.
Sehingga, apa pun skema yang dilakukan, muaranya akan berujung pada peningkatan daya beli masyarakat dan kekuatan ekonomi. Tetapi jika hanya sekadar swasembada, maka dinilai tidak ada untungnya bagi masyarakat.
Bahkan, masyarakat pun sebenarnya tidak masalah jika harus membeli barang impor dengan harga mahal. Dengan catatan, pemerintah harus memberikan jaminan stabilitas dan kekuatan daya beli yang cukup.
