English English Indonesian Indonesian
oleh

UNM Edukasi Gizi ke Sekolah Dasar di Bone

FAJAR, MAKASSAR-Dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi seimbang kepada guru agar dapat mencegah masalah gizi kurang dan gizi lebih pada siswa, Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui program Kemitraan Masyarakat (PKM) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di beberapa sekolah. Salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah di SD Inpres 3/77 Tellongeng, yang terletak di Jalan Poros Bone-Sinjai, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone pada Sabtu, 11 Februari 2023.

Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) untuk membantu mitra dalam mencegah atau mengatasi masalah gizi kurang dan gizi lebih pada siswa. Acara tersebut dihadiri oleh pengawas SD Inpres 3/77 Tellongeng Andi Firdaus, Kepala UPT SD Inpres 3/77 Tellongeng, Tim Pengabdi, Mahasiswa PGSD Bone UNM, dan 21 orang guru.

Andi Firdaus, pengawas SD Inpres 3/77 Tellongeng, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, masalah kesehatan guru dan siswa, khususnya masalah gizi kurang dan gizi lebih di Bone, masih sering ditemukan. Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dilakukan tidak hanya di Tellongeng, tetapi juga di sekolah-sekolah lain di Mare.

Pada kesempatan tersebut, beberapa kendala terhadap masalah gizi siswa diungkapkan oleh mitra. Kendala-kendala tersebut di antaranya adalah kurangnya pemahaman dan kepedulian dalam memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang kepada siswa, kurangnya pemahaman guru tentang akibat gizi kurang atau gizi lebih pada siswa, serta upaya pencegahan dan perbaikan gizi bagi siswa yang mengalami masalah gizi kurang atau gizi lebih.

Muliadi, seorang dosen PGSD FIP UNM, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi seimbang kepada guru agar dapat mencegah masalah gizi kurang dan gizi lebih pada siswa. Kegiatan ini juga bertujuan agar para guru dapat memahami pentingnya gizi seimbang, akibat yang ditimbulkan jika terjadi masalah gizi kurang atau gizi lebih pada siswa, serta upaya pencegahan dan perbaikan gizi bagi siswa yang mengalami masalah tersebut. Bagi guru, kegiatan ini dapat dijadikan indikator kesehatan siswa.

Muliadi menambahkan bahwa tahapan kegiatan PKM akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah memberikan pengetahuan atau pemahaman tentang konsep gizi seimbang, tujuan, dan manfaat gizi bagi manusia, khususnya bagi siswa SD pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Tahap kedua dilaksanakan dengan metode pendampingan, yaitu diskusi, demonstrasi, dan memberikan tugas tentang gizi seimbang. Tahap ketiga, presentasi dan melakukan evaluasi pada peserta pelatihan dalam mengimplementasikan gizi seimbang bagi siswa SD. (ams/*)

News Feed