FAJAR, MAKASSAR- Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) melakukan penolakan terhadap adanya rencana PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk terjun dalam dunia Initial Public Offering (IPO).
Ketua Umum Serikat Pekerja Celebes Pertamina UPms VII Fakhrul Islam menyebut, aksi korporasi untuk menyentuh sektor IPO atas kepemilikan aset negara yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina di PT. PGE tak berlandaskan kajian yang prudent bahkan berpotensi adanya pelanggaran atas hukum.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama FSPPB beserta seluruh konstituen sama sekali tidak menemukan urgensi dari rencana IPO selain adanya indikasi menjual Asset kepada pihak swasta atau Asing.
Apalagi, saat ini Pertamina memegang kendali baik sebagai holding dengan penguasaan di sektor hulu migas mencapai 65 persen.
“Kita lepas saham kepemilikkan untuk IPO, padahal kondisi dan prestasi PT PGE cukup baik,” paparnya di Maxx Coffe Jl Ratulangi, Senin 13 Februari 2023.
Torehan laba tidak kurang dari Rp57 triliun di tahun 2022, menurut Fakhrul bisa menjadi hal yang kuat yang membuktikan korparasi bisa bekerja tanpa masuk IPO.
“Kita menjaga kelangsungan bisnis perusahaan dan tanggung jawab moral secara tegas menolak aksi korporasi yang melakukan privatisasi PT. PGE melalui IPO dan menuntut penghentian semua upaya privatisasi seluruh unit usaha Pertamina,” tandasnya.
Diketahui, PT. PGE merupakan bagian dari afiliasi Pertamina sebagai salah satu perusahaan yang mengelola energi terbarukan dan elektrifikasi Indonesia di sektor hulu. (fni/*)