English English Indonesian Indonesian
oleh

Project Budaya Bone II, Ada Pameran Hasil Penelitian Cerita Bissu di Sulsel

FAJAR, BONE-Dalam waktu kurang dari satu minggu, Project Budaya Bone II akan mengadakan Pameran Hasil Penelitian dari 4 (empat) kabupaten berkaitan tentang cerita hidup para Bissu di Sulawesi Selatan, serta diikuti dengan acara Tudang Sipulung: Dialog Keberagaman untuk Penguatan Kelompok Bissu di Sulawesi Selatan: Dewan Adat, Tokoh Agama, Pemerintah, dan Masyarakat.

Setelah sukses pada perayaan Project Budaya Bone pertama, pelaksanaan rangkaian acara Project Budaya Bone kedua ini dihadirkan dalam cakupan lebih luas. Acara ini akan berlangsung di Planet Cinema Bone, pada tanggal 28-29 Januari 2023, dengan mengundang berbagai tokoh adat, tokoh agama, akademisi, pemerintah, dan masyarakat yang memiliki fokus terhadap Bissu.

Feby Triadi, selaku Ketua Panitia Project Budaya Bone II mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pelestarian kebudayaan lokal Sulawesi Selatan yang setiap harinya semakin terkikis. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan para Bissu, untuk meneguhkan kembali akar kebudayaan Bugis, sebagai identitas yang melekat dalam karakter orang Bugis,” ujar alumni Magister UGM ini.

Acara ini berlangsung selama 2 (dua) hari dalam 4 (empat) sesi antara lain, dialog tentang polemik keseharian Bissu, cerita pengalaman penelitan lapangan dari para peneliti dari 4 (empat) kabupaten dalam perjalanan pembuatan karya mereka, advokasi bagi Bissu sebagai kelompok rentan, serta dialog antar-elemen masyarakat.

Dari setiap item kegiatan yang akan terselenggara, Project Budaya Bone diharapkan mampu mencapai agenda untuk menciptakan sistem pendukung bagi para Bissu di Sulawesi Selatan, memberdayakan komunitas Bissu, sekaligus mengajak semua orang yang terlibat di dalamnya untuk ikut berkembang, bertumbuh dan belajar bersama dalam menciptakan ruang-ruang yang lebih inklusif.

Sementara itu, Syamsul Bahri sebagai Puang Matoa Bissu yang ada di Kabupaten Bone memberikan apresiasi yang sangat besar terhadap acara ini. Bagi dirinya, proses mengenali diri sebagai manusia sejalan dengan mappangederreng, usaha untuk memanusiakan manusia sembari mengakar pada karakter kebudayaannya sendiri. Ia pun berharap agar kegiatan yang disinergikan bersama ini bisa berjalan lancar atas izin Dewata SeuwaE.

“Semoga dengan berjalannya acara nanti ini, semua niat baik dan harapan kita semua tentang Bissu bisa terkabulkan,” tandas beliau. Tak luput juga Andi Muhammad Yunus yang bertindak sebagai Sekretaris Panitia menyampaikan agar kegiatan ini dapat menjadi ajang penerimaan semua pihak atas perbedaan-perbedaan yang ada.

“Kegiatan ini sangat terbuka bagi setiap individu yang memiliki ketertarikan untuk sebuah rasa saling berterima,” ungkap Bissu Yuyun sebagai sapaan akrabnya (FEB). (*)

News Feed