English English Indonesian Indonesian
oleh

Satriani Sempat Bertingkah Aneh Sebelum Terjun ke Sungai Jeneberang

Tetangga korban, Daeng Boko (61) mengatakan, belum lama ini Satriani dan Anzar diberhentikan. Entah apa yang menjadi alasan mereka tak lagi menjadi petugas kebersihan. Namun hal itu itu dipastikan sangat memukul psikologis pasangan suami istri tersebut.

“Dia menyapu di sekitaran Karebosi, menyapu jalanan. Subuh-subuh sudah berangkat mi boncengan suami istri. Belum lama ini diberhentikan dua-duanya,” ucapnya Daeng Boko di lokasi kejadian.

Menurut Daeng Boko, kekurangan ekonomi memang terlihat jelas dari kehidupan kedua pasangan suami-istri tersebut. Apalagi, mereka memiliki anak yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Sang anak sempat bersekolah di salah satu pesantren di Makassar. Namun berhenti, lantaran masalah biaya.

“Baru-baru ji juga dikasih keluar anaknya karena tidak bekerja mi lagi sebagai petugas kebersihan. Makanya na tarik anaknya dari pesantren,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan tetangga korban lainnya. Satriani dilihatnya mulai mengalami gangguan kejiwaan ketika diberhentikan dari pekerjaannya.

“Sering berhalusinasi. Kalau ada ambulans lewat, selalu bilang ‘ini mi mungkin jemputanku’,” ucap sang tetangga yang menolak namanya disebutkan.

Meski demikian, sebelum korban diketahui melakukan bunuh diri, tetangga tidak pernah melihat ada keanehan. Sebab Satriani selalu bersikap seperti biasanya.

“Tidak ada tanda sakit yang kita lihat pada dirinya. Namun ada saat-saat di mana dirinya merasa ada yang aneh. Seperti ada yang mau membunuhnya, dan sebagainya,” pungkasnya. (maj)

News Feed