FAJAR, MAKASSAR – Pertamina mulai memberlakukan pengisian solar menggunakan Qr Code tahun ini. Kebijakan ini untuk menghindari penyalahgunaan BBM subsidi.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan sedikitnya 71 kabupaten/kota se-Indonesia telah memberlakukan pemakaian QR Code sampai dengan Jumat, 20 Januari.
Terkait dengan kebijakan ini, Fahrougi mengonfirmasi, tidak semua kabupaten/ kota langsung menerapkan hal tersebut. Ia menuturkan bahwa hal itu tergantung pemerintah daerah masing-masing.
“Pertamina hanya menyiapkan infrastrukturnya saja, sedangkan kapan diterapkan itu tergantung pemda,” jelasnya, Jumat, (20/01/2023).
Secara geografis, Masamba menjadi jalur trans menuju Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang saat ini menjadi daerah industri pertambangan. Berdasarkan hasil pengungkapan sejumlah kasus penyalahgunaan solar, barang bukti solar subsidi yang diamankan diduga akan dijual ke sejumlah industri yang berlokasi di Kabupaten Morowali.
“Kami memahami penyalahgunaan solar subsidi menjadi keresahan masyarakat dengan berbagai modus. Program subsidi tepat Mypertamina diharapkan bisa mengakomodir harapan masyarakat Luwu Utara agar transaksi menggunakan QR Code dapat menekan penyalahgunaan solar subsidi dan alokasinya lebih tepat sasaran,” pungkas Fahrougi.
Sementara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) telah mengungkapkan dugaan penyalahgunaan BBM subsidi kurang lebih 1.422.263 liter sepanjang tahun 2022 lalu.