English English Indonesian Indonesian
oleh

Anak-anak Korban Cibul Bertambah, Ibu-ibu Harus Waspada

FAJAR, JAKARTA – Anak-anak korban ciki ngebul (cibul) kembali bertambah. Sudah ada sepuluh anak di berbagai daerah keracunan cibul.

Terbaru, ada satu korban lagi asal Jawa Timur pada Kamis, . Dengan demikian, sudah dua anak di Jatim yang keracunan jajanan viral itu.

Cibul adalah makanan ringan yang diberi efek berasap dengan adanya nitrogen cair. Kesan asap itulah yang mengakibatkan makanan tersebut disukai anak-anak. Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma’ruf menuturkan, yang berbahaya dari cibul bukan penganannya, melainkan nitrogen yang digunakan.

Nitrogen cair biasanya bersuhu sangat dingin. ”Persoalannya, nitrogen masih dalam kondisi dingin atau cukup banyak kadar yang masuk tubuh,” katanya dikutip dari Jawa Pos.

Hal itu berisiko mengakibatkan radang dingin atau cold burn. Efek lainnya adalah bergejala seperti orang keracunan. Misalnya, mual, muntah, dan sakit perut.

Makanan itu sudah tren sejak beberapa tahun lalu. Namun, baru Juli 2022 ada laporan keracunan. Anas menyatakan, satu anak dari Ponorogo dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi cibul. Lalu, laporan lain muncul pada 19 November 2022 dari Tasikmalaya.

Di sana, dilaporkan ada 23 kasus anak keracunan. Tujuh di antaranya memakan cibul. Lalu, pada 21 Desember 2022, satu anak dari Jakarta mengeluh nyeri perut setelah makan cibul. Kemarin laporan datang lagi dari Jawa Timur. Namun, belum disebutkan asal kota si anak.

Karena kejadian beruntun itu, Kemenkes mengimbau agar dilakukan pengetatan penggunaan nitrogen cair pada makanan. Imbauan itu tertuang pada Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023. ”Kami rekomendasikan tidak menggunakan nitrogen cair,” tuturnya.

News Feed