FAJAR, MAKASSAR-BPJS Ketenagakerjaan menghadirkan wajah baru melalui dalam layanannya. Hal itu terlihat pada House Warming BPJS Ketenagakerjaan yang diresmikan di Kantor Cabang Makassar di Jl. Urip Sumoharjo, Kamis (29/12/2022).
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sulawesi Maluku, Mintje Wattu menyampaikan BPJS Ketenagakerjaan bermaksud memperkenalkan wajah baru dari layanannya, manfaat programnya, memberikan informasi terkait layanan tambahan promotif dan preventif serta informasi terbaru lainnya bagi peserta dan calon peserta.
“Dengan adanya wajah baru layanan ini sebagai bukti kesungguhan BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan kenyamanan kepada peserta dan merealisasikan visi BPJS Ketenagakerjaan, yaitu mewujudkan jaminan sosial yang terpercaya, berkelanjutan, dan mensejahterakan seluruh pekerja,” ujarnya disela-sela peresmian.
Mintje Wattu berharap dengan bertumbuhnya coverage kepesertaan dan hadirnya wajah baru layanan BPJS Ketenagakerjaan, dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seluruh pekerja.
“Pekerja dapat tenang dalam bekerja. Satukan semangat, sejahterakan pekerja, kerja keras bebas cemas,” tutupnya.
“Khususnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah banyak membantu, mensupport, dan bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat pekerja, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan,” tambah Mintje.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Makassar, Hendrayanto menambahkan cabang mereka menjadi salah satu yang dapat perhatian pusat. “Karena mereka dipilih dari 11 cabang se-Indonesia yang dipilih melaksanakan House Warming,” bebernya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Ardiles Saggaf mengapresiasi house warming yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
“Tadi sudah disampaikan sangat banyak layanan dan inovasi terbaru yang diciptakan, bahkan untuk klaim sudah bisa melalui aplikasi. Memang kita harus mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak ketinggalan, khususnya terkait digitalisasi pelayanan. Namun, untuk mengoptimalkan house warming ini, perlu meningkatkan kesadaran pihak terkait terhadap penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini seluruh pegawai non-ASN di Pemprov Sulsel yang berjumlah sekitar 12 ribu orang telah tercover BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini bisa menjadi contoh kepada seluruh perusahaan supaya seluruh karyawan atau pekerjanya itu terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Data terakhir yang kami peroleh, di Sulsel itu baru tercover (BPJS Ketenagakerjaan) sekitar empat puluh persen jumlah pekerja. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama BPJS Ketenagakerjaan sudah membentuk tim percepatan, bahkan sampai membentuk pokja-pokja agar coverage kita bisa meningkat,” jelasnya.
Ardiles Saggaf berharap, BPJS Ketenagakerjaan di usianya saat ini mampu menjadi badan hukum yang betul-betul memberikan perlindungan prima kepada para pekerja, sehingga tidak perlu cemas, karena sudah tercover dengan apa yang telah diprogramkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga berterimakasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas kolaborasi dan dukungan penuhnya terhadap semua program-program yang kami laksanakan,” tuturnya. (sal)