English English Indonesian Indonesian
oleh

TP ke Senayan Dahulu, Baru Urus Pilgub Kemudian

PAREPARE, FAJAR -Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe menegaskan siap bertarung di Pileg 2024 menuju DPR RI. Perintah sudah turun dan itu harus dia laksanakan. Taufan Pawe pun sudah masuk daftar bertarung di Dapil II.

Ia bertekad melenggang ke Senayan demi memenangkan Golkar pada Pemilu 2024. ”Golkar serius dan menggunakan semua metode untuk memenangkan Pemilu. Semua jagoan Golkar diminta turun gunung untuk memenuhi target 115 kursi. Ini bukan pekerjaan mudah. Kebetulan di SK fungsionaris, 200 persen saya dimasukkan ke Dapil II,” ujarnya kepada FAJAR.

Lebih lanjut dia mengatakan, perintah partai merupakan keputusan tertinggi. Sehingga, tidak ada alasan bagi dia untuk mengelak ataupun menolak perintah tersebut.

”Saya sebagai kader punya prinsip, apapun perintah partai akan saya laksanakan. Kalau diperintahkan ke Senayan dulu lalu naik ring lagi untuk Sulsel, saya siap untuk itu. Tidak ada yang tidak bisa, demi kejayaan Golkar,” lanjutnya.

Wali Kota Parepare dua periode itu juga menegaskan, perintah menuju Sebayan ini tidak menyurutkan niatnya untuk maju di Pilgub Sulsel. Sehingga, jika terpilih di Pileg, maka bisa dipastikan TP akan mundur lagi untuk berebut kursi nomor satu Sulsel.

”Tetapi tolong catat baik-baik, ini tidak menghilangkan semangat saya untuk mengabdikan diri di Sulsel. Saya lakoni saja dulu, karena memang spasinya 9 bulan. Insyaallah saya tetap bertarung di Pileg, kalau pada akhirnya diperintahkan balik kanan bertarung di Sulsel, saya sudah siap,” jelasnya.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan menilai, ini merupakan strategi brilian dari Partai Golkar untuk mempermudah konstalasi menuju Pilpres. Sebab, jika target itu terpenuhi maka Golkar bisa lebih berpeluang meraup suara paling besar di Pilpres.

”Ini strategi mendongkrak partai di Pileg. Ini butuh figur yang punya elektabilitas kuat. Target Golkar tentu mendapat jumlah kursi dominan untuk mempermudah konstalasi pilpres. Tentu sangat positif bagi Golkar sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, instruksi untuk memberi ruang kepada kepala daerah untuk bertarung tentu sangat jitu. Sebab, kepala daerah adalah figur yang punya kans besar meraup keuntungan suara.

”Ini bisa terwujud kalau figur di Dapil punya elektabilitas kuat dan itu dimiliki kepala daerah. Apalagi Dapil II ada Bupati Bone juga, tentu ini memungkinkan Goljar bisa meraih lebih dari satu kursi di Senayan,” lanjutnya.

Khusus untuk Taufan Pawe, perintah ini bisa memberikan dia peluang meningkatkan elektabilitas lebih besar sebagai modal bertarung di Pilgub. Sebab, jika dia terpilih maka sudah pasti mengundurkan diri dan caleg di bawahnya akan naik.

”Pilgub kan November, tentu ini sangat memungkinkan bagi pak TP untuk ikut kontestasi juga. Kalau terpilih lalu mengundurkan diri, tentu figur di bawahnya yang naik dan suaranya tidak akan lari ke calon lain. Ini memberikan ruang kepada kader untuk serius bertarung,” jelasnya.

Jikalaupun kiranya TP gagal melenggang ke Senayan, setidaknya dia punya modal bagus di Dapil II. Kemudian, figur lain yang duduk juga suaranya akan tetap lari ke Taufan Pawe karena berkesempatan mengunci kursi di DPR RI.

”Kalaupun kalah, tentu tidak sampai dengan pengaruh elektabilitas. Karena Pileg dan Pilgub ini arena berbeda. Banyak yang kalah pileg tapi dapat suara mayoritas di pilkada. Kemudian pemenang Pileg dari Golkar tidak akan mengalihkan suaranya ke partai lain,” jelasnya. (wid/*)

News Feed