FAJAR, BONE – Polemik di dunia pendidikan di Kabupaten Bone terus bergulir. Kali ini diduga terjadi permainan pada biaya penggandaan soal ujian Sekolah Dasar (SD).
Menurut informasi yang dihimpun FAJAR dari Narasumber yang minta identitasnya disembunyikan menuturkan permainan yang dimaksmud berupa biaya penggandaan soal yang tidak sebagaimana mestinya.
“Dulu itu 300 rupiah per lembar sekarang naik lagi menjadi 400 rupiah per lembar,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan sebenarnya sudah lama ada kejadian seperti ini. Dan ini juga dimobilisasi oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).
“Jadi dia mainnya dipenggandaan soal, harganya yang dia mainkan” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Andi Fajaruddin menuturkan bahwa pada dasarnya ia tidak mengetahui secara detail persoalan tersebut.
“Silakan tanya K3S, karena K3S yang paham masalah itu,” paparnya.
Namun ia mengatakan jika berdasarkan penjelasan yang ia dapat dari ketua K3S harganya masih tetap sama dengan sebelumnya.
“Penggandaan soal ujian SD di Bone itu menurut informasi dari K3S masalahnya sudah selesai. Harga pencetakan tetap 300 rupiah per lembarnya. Itu penjelasan ketua K3S ke saya,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Komisi IV DPRD Bone, Andi Akhiruddin menuturkan sistem ujian dengan penyeragaman soal ujian yang dilakukan Disdik akan berpotensi munculkan masalah.
Ia menyarankan agar baiknya Disdik Bone mengkaji lebih dulu apakah sistem penyeragaman soal ujian itu relevan dengan kebijakan pemerintah pusat dengan sistem Kurikulum Merdeka.
“Apalagi penggandaan dan pencetakan soal ujian menggunakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), jadi jangan coba main-main. Jangan sampai hal ini memicu masalah dikemudian hari,” jelasnya. (sae/*)