Pengelola tol di Makassar memang peduli lingkungan. Kurang lebih lima belas ribu pohon di tanam pada sisi kanan dan kiri tol. Pohon-pohon tersebut sangat bermanfaat mengurangi emisi karbon. Maklum, tol di Makassar termasuk lalu lintasnya padat. Setiap hari dilintasi 124 ribu kendaraan.
Pemandangan hijau tersebut membuat Wahyu betah melintas selama sepuluh tahun di tol. Tak seperti jalan pada umumnya, tol di Makassar terasa sejuk udaranya. “Kita di jalan tidak stres,” sebut pria hobi mancing ini.
Kenyamanan lain yang dirasakan Wahyu adalah kondisi jalan yang mulus. Jalan sangat rata sehingga tidak ada guncangan sama sekali di dalam kendaraan. Jalan mulus itu membuat Wahyu bisa berhemat. Konsumsi BBM tidak boros sebab kondisi jalan tidak ada yang membuat perlambatan. “Tidak ada macet juga, jadi lancar-lancar saja,” sebutnya.
Selain lingkungannya yang hijau, Wahyu juga memuji elevasi aspal yang sangat mulus. Dia sama sekali tidak merasakan ada bekas tambalan, keretakan, dan lubang yang membuat kendaraan bergetar.
Daur Ulang Sampah
Pengelolaan sampah dan air limbah di area tol juga diolah dengan baik. Sampah daun dan ranting-ranting pohon dimanfaatkan menjadi pupuk organik.
Pupuk organik tersebut digunakan kembali untuk menyuburkan tanaman di sisi kiri dan kanan tol. Termasuk ribuan pohon tanaman bunga di median jalan. Sampai saat ini, pengelola tol masih terus melakukan penanaman pohon di area ruang terbuka hijau di lingkungan tol.
“Tidak ada yang terbuang, semua ada manfaatnya. Bahkan ini berimpact untuk mereduksi emisi carbon dari pengguna tol,” sebut Direktur Utama PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) Ismail Malliungan.