English English Indonesian Indonesian
oleh

Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar

Oleh: Dr. Ayatollah Hidayat, S.Pd, M.Pd, Staf Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan

Serentak berinovasi wujudkan merdeka belajar menjadi tema hari Guru Nasional tanggal 25 November 2022. Ini memberikan makna untuk seluruh elemen pendidikan bergotong royong melakukan inovasi dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.

 Inovasi pendidikan dipandang sebagai upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi melalui pembaharuan untuk menghasilkan layanan pembelajaran yang produktif serta berkualitas. Pembaharuan yang dilakukan dapat mencakup aspek pedagogis, pendekatan metodologis, teknik mengajar yang dilakukan, media/alat pembelajaran, proses pembelajaran maupun berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan. Inovasi menjadi kunci penting untuk menjawab tantangan dan kebutuhan zaman. Inovasi pendidikan yang dikembangkan tentu saja harus berkaitan dengan kodrat zaman dengan membentuk kepemimpinan murid (student egency) yangdapat bertahan dan sukses di abad ke-21 ini.

Terdapat kecakapan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa sukses di abad-21 ini antara lain: (1) literasi dasar yang meliputi literasi membaca, numerasi, sains, teknologi, finansial, budaya dan kewargaan. (2) Kompetensi yang meliputi: berpikir kritis, kreativitas, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi. (3) Karakter yang berkaitan dengan keingintahuan, inisatif, kegigihan, adaptabilitas, kepemimpinan dan kesadaran sosial/ budaya.

Oleh karena itu, guru sebagai pelaku yang diharapkan menjadi pelaku inovasi pendidikan di ruang kelas dapat mempertimbangkan konsep pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik zaman di abad-21 ini. Pola pengajaran yang relevan yang dimaksud antara lain: (1) Collaborative virtual learning dimana peserta didik berada pada situasi untuk berkolaborasi/ belajar secara bersama-sama dengan memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain. (2) Resources Based Learning atau pembelajaran berbasis sumber daya merupakan pendekatan pedagogis yang menghadapkan peserta didik pada berbagai sumber belajar yang kemudian secara aktif menerapkan berbagai sumber daya dalam proses pembelajaran. (3) Problem Based Learning yang mengedepankan kemampuan investigasi dan penyelidikan yang dilakukan siswa terhadap situasi permasalahan yang autentik dan bermakna untuk di pecahkan. (4) Constructivism yang memandang bahwa belajar merupakan proses aktif siswa dalam mengonstruksi atau membangun sendiri informasi pengetahuannya. Serta aneka bentuk metode dan strategi belajar yang sesuai dengan kondisi generasi anak abad-21.

Diperlukan gagasan baru atau sesuatu yang baru dalam pendidikan (pembaharuan pendidikan) untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar generasi anak abad ke-21 ini. Pembaharuan pendidikan yang dilakukan ini tentu harus massif dan menyeluruh dalam rangka trasformasi pendidikan. Hal ini sejalan dengan trasformasi yang oleh Kementerian Pendidikan yang dikenal dengan kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka belajar merupakan filosofi yang mendasari proses sekaligus tujuan jangka panjang pendidikan Indonesia. Untuk dapat mewujudkan Merdeka Belajar maka diperlukan peran seluruh komponen pendidikan khususnya guru yang menjadi ujung tombak pelaku pendidikan di satuan pendidikan.

Gerakan massif dan menyeluruh oleh seluruh guru untuk melakukan inovasi pendidikan ini yang diharapkan sehingga trasformasi pendidikan atau Merdeka Belajar ini dapat diwujudkan. Upaya konkret yang dilakukan guru dalam melakukan inovasi pendidikan tentu dimulai dengan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas pokoknya sebagai pendidik di ruang kelas.

Kesungguhan tersebut dilakukan dengan berupaya maksimal membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, asesmen pendidikan, refleksi dan evaluasi yang dilakukan secara inovatif dan kebaruan untuk sebesar-besarnya kesuksesan dan keberhasilan peserta didik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam melakukan inovasi dalam pembelajaran dimulai dengan melakukan identifikasi tantangan dan analisis kebutuhan belajar murid melalui asesmen diagnostik.

Langkah berikutnya adalah menyusun rancangan inovasi pendidikan yang akan dilakukan disesuikan dengan hasil asesmen diagnostic dan analisis kebutuhan. Langkah ketiga melakukan pengembangan rancangan inovasi yang tentu berkaitan dengan desain pembelajaran yang dilakukan. Kemudian tahapan berikutnya dalah pelaksanaan uji coba terhadap desain inovasi yang dilakukan. Tahapan berikutnya adalah implementasi dan evaluasi inovasi pendidikan yang dilakukan. Akhirnya, selamat hari Guru Nasional Tahun 2022, ayo kita lakukan inovasi secara massif dan menyeluruh untuk mewujudkan Merdeka Belajar. (*)

News Feed