English English Indonesian Indonesian
oleh

Memanen Energi Bersih dari Sawit, Petani Kembali Semangat Berkebun

FAJAR, MAKASSAR – Wajah Badaruddin (45) semringah, ia tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia baru saja menjual kelapa sawitnya ke pengepul.

Badaruddin merasa senang, jerih payahnya dihargai setimpal dengan perjuangannya selama ini. Sudah bertahun-tahun ia tak pernah merasakan keuntungan besar dari hasil menanam sawit. Ia berharap program biodiesel terus berlanjut.

Baru tahun ini ia merasa ketiban rezeki. Harga sawit terus melonjak. Selain karena permintaan global meningkat, harga sawit juga terdongkrak program pemerintah yang beralih ke energi terbarukan. Mengembangkan program biodiesel.

“Harga sawit sekarang sudah dua ribu rupiah per kilogram, bisa saja lebih dari itu,” ujar Badaruddin.

Tahun-tahun sebelumnya, harga tandan buah segar (TBS) sawit hanya seribu rupiah per kilogram. Bahkan paling parah pernah menyentuh titik terendah di bawah seribu rupiah perkilogram.

Kini, harga mulai stabil, makanya program biodiesel sangatlah strategis menopang perekonomian. Program biodiesel membuat Badaruddin dan petani lainnya di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali semangat untuk berkebun. “Ya mulai sedikit ada keuntungan, semoga begini terus,” harapnya.

Bagi Badaruddin, program biodiesel yang dikembangkan Pertamina memberi energi baru bagi petani. “Kami seperti mendapatkan tambahan energi,” tuturnya.

Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan, Sulaiman Andi Loe Loe mengapresiasi Pertamina yang bergerak cepat mencari sumber energi terbarukan. Menurut Sulaiman, energi terbarukan sedang tren di dunia. Jika program ini berhasil, Indonesia mandiri energi.

News Feed