Dengan musik-musik cadasnya, mereka memantik energi para crowd kembali memuncak sebelum band terakhir menjajal hingar bingar stage. FrontxSide menjadi band terakhir yang naik panggung pada gelaran malam itu.
Di titik ini, salah seorang panitia yang mewadahi acara ini berpesan. Jika anak muda dengan aliran dan kesukaan seperti ini juga butuh wadah, karena soal selera kita bisa saja beda, dan ekspresi seni patutnya mendapat tempat di bagian masyarakat.
Keos dan perkara adu fisik yang terjadi, itu tidak lekat dari semangat anak-anak muda. Di lain sisi para keamanan juga mestinya paham, jika memberikan izin keamanan harus sesuai dengan kondisi pesertanya. Sebab mengerahkan keamanan untuk lomba mewarnai, tentu beda dengan keamanan konser.
Pada intinya, Watampone adalah kota yang sedang berkembang, semua aktivitas tengan dipertontonkan, cuman diperlukan respon tertentu di ruang tertentu pula. Dipenghujung tulisan ini, saya mengingat salah satu kutipan yang cukup populer, berbunyi seperti ini.
“Jika ingin memeriksa atau menilai suatu kota, lihat saja aktivitas seninya, karena dalam aktivitas seni selalu ada unsur kritik, masukan bahkan ancaman untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dalam kota bahkan pemerintahan,” ungkapnya. Saksikan kota berikutnya. (*/ham)