MAKASSAR,FAJAR–Saat ini pemerintah sedang menggalakkan wisata kesehatan yang berpusat pada kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Ketiganya tergabung dalam wellness spa.
Dosen Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Unhas, Dr Rumaisah Hasan SpKFF(K), mengatakan bahwa spa terbagi dua, yakni spa kesehatan (pencegahan,promotif) dan spa medis (kuratif dan rehabilitasi). Spa, lanjutnya, adalah upaya kesehatan tradisional yang menggunakan pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi keterampilan hidroterapi (terapi air). “Masase yang diselenggarakan secara terpadu, menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan perasaan (body, mind and spirit),” ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Perdosri) Cabang Sulawesi Papua ini.
Dirinya juga menyebut bahwa prinsip wellness spa adalah non-invasif (ramah lingkungan) dan non-kimia (berpusat pada pasien), di mana wellness spa bersifat promotif dan preventif atau pencegahan.
“Fungsi wellnes spa adalah relaksasi, peremajaan, dan revitalisasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dokter yang aktif di HMI ini menyebut bahwa relaksasi dapat meningkatkan pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa. Wellness spa berfokus pada repetisi suara, kata dan doa, termasuk sensasi tubuh. Peremajaan, yakni sikap pasif pasien dapat meningkatkan konsentrasi. Ini juga termasuk terapi komprehensif natural untuk mengembalikan keseimbangan tubuh, pikiran, dan kulit, termasuk pijat wajah dan detoksifikasi.
“Fungsi lainnya adalah revitalisasi, mengembalikan vitalitas dan kesehatan. Memelihara kesehatan untuk hidup lebih lama, juga terapi untuk pasien obesitas dengan mengurangi kelebihan berat badan,” kata alumni Unhas ini.
