BARRU, FAJAR-Musim panen untuk petani bawang merah telah tiba, seluruh anggota Kelompok Tani Saromase di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan mulai memanen hasil pertaniannya. Pengembangan pertanian ini diawali pada Tahun 2021 setelah warga menerima bantuan dari PLN UIP Sulawesi berupa 2 (dua) unit traktor yang digunakan untuk membuka lahan dan memperluas ladang pertaniannya.
Ladang pertanian yang telah dibuka ditanami berbagai macam tanaman mulai dari jagung, padi, tanaman sayuran dan tanaman lain yang dapat memberikan penghasilan bagi warga. Kemudian pada bulan April 2022 warga Desa Lampoko kembali menerima bantuan berupa bibit bawang merah dan mencoba peruntungan dari tanaman bawang merah. Berselang 5 bulan hingga pada bulan Agustus 2022 warga Desa Lampoko khususnya anggota Kelompok Tani Saromase mulai menerima buah kerja kerasnya dari hasil panen bawang merah.
Budiman, Kepala Desa Lampoko bercerita, bulan Agustus 2022 adalah musim panen bawang merah pertama bagi warga desanya. Setelah menerima bantuan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi yang dijalankan PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan (UPP Sulsel), kami mulai mendistribusikan bantuan tersebut kepada anggota kelompok tani yang merupakan warga desa Lampoko.
“Berkat bantuan bibit dan bantuan traktor pada tahun 2021, kami sudah bisa membuka lahan yang lebih besar untuk bercocok tanam dan menghasilkan 576 juta pada panen pertama bawang merah kali ini”. ujarnya
Ia melanjutkan, bantuan yang diberikan sangat berdampak bagi warga desa. Ekonomi dan kesejahteraan warga kian meningkat, warga kini lebih produktif untuk bekerja serta terlihat juga peningkatan etos kerja yang signifikan, karena merasa potensi lapangan kerja di Desa Lampoko sendiri begitu besar. Banyak lahan-lahan kosong yang sebelumnya tidak digarap dan dianggap tidak subur kini berubah menjadi lahan pertanian yang produktif dan memberikan banyak manfaat bagi warga desa untuk bercocok tanam.
“Saya selaku kepala Desa Lampoko mewakili masyarakat desa mengucapkan terima kasih banyak kepada PLN yang telah membantu kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan pertanian di desa kami melalui program PLN Peduli,” tutur Budiman.
Sementara itu Saharudin, Ketua Kelompok Tani Saromase menyampaikan, bantuan yang diterima dibagikan kepada seluruh anggota kelompok dengan setiap anggota kelompok menerima 1 (satu) karung yang berisi 25 Kg bibit bawang merah dengan rata-rata hasil panennya sebanyak 400 Kg dan dijual dengan harga pasaran pada bulan Agustus 2022 sebesar Rp18.000/Kg.
“Jika kita jumlah keuntungannya sebesar Rp7.200.000 kemudian dikurangi biaya operasional sebesar Rp500.000,- maka keuntungan bersih sebesar Rp6.700.000,-. Nah untuk keseluruhan keuntungan hasil panen bawang merah yang diberikan oleh PLN diperkirakan total sebesar 32 (tiga puluh dua) Ton dan dikalikan dengan harga jual Rp18.000,- totalnya mencapai hingga Rp576.000.000,- dikurangi biaya operasional bibit, obat dan pengangkutan sebesar Rp40.000.000,- maka keuntungan bersih sebesar mencapai Rp. 536.000.000,-“pungkasnya.
“kami sangat senang dengan hasil panen bawang merah yang begitu signifikan ini. Usaha kami berbuah manis karena sebelum kami menanam bawang merah, kami juga telah belajar dari daerah lain yang berhasil menanam bawang merah,” lanjutnya.
Nur Akhsin, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi UIP Sulawesi turut senang bahwa bantuan dari PLN dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan sangat baik sehingga dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat yang ada di sekitar Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
“kami bersyukur karena masyarakat sudah bisa memetik hasil dari kerja kerasnya yaitu hasil dari panen tanaman bawang merah dan PLN turut berbangga karena telah berkontribusi. Harapannya warga Desa Lampoko makin sejahtera dan dapat mandiri meningkatkan usahanya,” pungkasnya. (mil/)