PSI juga tidak punya akar yang kuat di Sulsel. PPP Sulsel juga sudah menyatakan mendukung, tetapi itu belum resmi karena belum keputusan DPP.
Berbeda jauh dengan Nasdem yang sudah deklarasi. Nasdem adalah partai besar dan kuat di mesin politik.
Nasdem di Sulsel punya basis kuat. “Karena sudah deklarasi maka pasti akan bergerak di Sulsel,” jelas Dosen Pascasarjana Ilmu Politik Unhas ini.
Masih Terbuka
Meski Anies dan Ganjar telah dideklarasikan sebagai Capres, tetapi keduanya belum punya Cawapres. Sehingga, paket berapaket masih terbuka.
“Termasuk paket Anies-Ganjar
Termasuk tokoh lain, seperti AHY, Khofifah, dan Ridwan Kamil. Itu masih sangat terbuka,” ujar Adi Culla.
Alumni S2 dan S3 Ilmu Politik Universitas Indonesia itu juga menekankan bahwa figur Sandiaga Salahudin Uno juga tidak bisa dilupakan. Sebab Anies pernah pernah sama-sama menangkan Pilkada DKI.
Sandiaga Uno juga punya elektabilitas yang tinggi. Dia juga punya partai dan dilengkapi dengan modal finansial.
Semnetara Anies punya kelemahan finansial. Sehingga jika ia berpasangan dengan figur yang punya elektabilitas dan finansial maka itu akan sangat kuat.
Maka sosok itu adalah Sandiga Uno dan Erick Thohir. Termasuk Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang menurut Adi tidak bisa dilupakan.
ASS selain didukung finansial, ia juga bisa mewakili tokoh Indonesia Timur. Sehingga berpasangan dengan Anies juga sangat terbuka.
Kemudian yang paling sering dibincangkan bakal berapaket dengan Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain punya finansial, elektabilitas, ia juga punya jualan partai.
