FAJAR, MAKKAH – Perjalanan umrah Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama keluarga di tanah suci, Arab Saudi, sedikit banyak menggambarkan kisah inspiratif tentang pengabdian kepada orang tua.
Itu terekam dalam sebuah video yang beredar, salah satunya di aplikasi pesan WhatsApp (WA). Sebuah pemandangan yang menyejukkan hati.
Amran diberbagai momen terlihat menggendong sang ibu, Hj Syahsiah Rasyid, untuk membantunya turun dari bus rombongan jemaah menuju kursi roda.
Dengan lembut Amran Mahmud melingkarkan tangan ke tubuh dan kedua kaki sang ibu lalu mengangkatnya. Sambil dirangkul ibunda, Amran Mahmud yang mengenakan gamis kemudian menuruni satu per satu anak tangga bus dengan hati-hati.
Pada momen lain, Amran Mahmud bersama istri, Sitti Maryam, tengah melintasi jalanan Kota Madinah. Sementara Amran Mahmud mendorong ibunda di atas kursi rodanya, Sitti Maryam mendorong kursi roda mertua laki-lakinya, Mahmud Dalle.
Tidak sampai di situ, Sitti Maryam yang hendak ikut beribadah di Masjid Nabawi terlihat seorang diri menggendong mertua perempuannya ke tengah-tengah saf.
Bentuk bakti Amran Mahmud bersama istri mengingatkan pada kisah masyhur pada zaman Nabi Muhammas saw. Dia adalah Uwais Al-Qarni, pemuda yang lahir dan besar di pinggiran Yaman. Uwais terkenal akan baktinya kepada sang ibu.
Dikisahkan bahwa ibunda Uwais sangat merindukan Kota Makkah. Dia ingin pergi ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji. Uwais sempat merenung karena perjalanan dari Yaman ke Makkah cukup jauh. Harus melewati padang pasir tandus dan perbekalan cukup.
Namun, pada akhirnya Uwais dapat mewujudkan keinginan sang ibu. Dia benar-benar rela dan ikhlas menggendong ibundanya dalam perjalanan Yaman-Makkah menuju Baitullah.
Pengabdian Amran Mahmud dan istri kepada orang tuanya selama perjalanan umrah, turut diabadikan Anggota DPRD Wajo, Mohammad Ridwan Angka, yang ikut dalam rombongan.
Hal itu terlihat dalam satu unggahan mantan Kepala Dinas Pendidikan Wajo itu di akun Facebook pribadinya. “Tak ada dikotomi, tak ada kasta, tak ada sekat-sekat, tak ada perbedaan warna, semua kembali ke warna dasar, putih. Semua secara bersama-sama mengumandangkan, ‘Labbaik allahumma labbaik’,” tulis Ridwan.
“Tak ada pembatas antara pemimpin dan yang dipimpin, tak tampak mana bupati dan yang mana rakyat, rombongan besar 430 orang melebur jadi satu, tumpah air mata sujud bersimpuh di muka Ka’bah.”
“Ada yg menarik, seorang Amran Mahmud, sang bupati, tanpa lelah, setiap waktu menggendong ibundanya, mendorong ayahandanya di atas kursi roda. Membuat rombongan terenyuh menyaksikan sebuah pengabdian tulus yang tak bertepi. Berbahagialah sang pembawa kunci surga,” tulis Tuan Guru, sapaan akrab Ridwan.
Ustaz Usman Pateha, mubalig sekaligus pembimbing jemaah umrah juga menyanjung Amran Mahmud lewat unggahannya via Facebook. “Salut sama beliau yang berkhidmat pada orang tuanya,” tulis Usman yang menyematkan gambar dirinya bersama Amran Mahmud dan istri beserta kedua orang tua. (man)