FAJAR, MAKASSAR– Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Yushinta Fujaya menjadi dosen penerima beasiswa Fulbright Indonesia Program Visiting Scholar (FVSP) tahun 2022.
Yushinta menjelaskan bahwq, pogram beasiswa yang diperuntukkan bagi para doktor atau profesor internasional untuk menjalin kerja sama riset, melakukan kolaborasi dan memberi kuliah di perguruan tinggi Amerika.
Diketahui bahwa, fulbright Program telah lama berjalan dan memiliki reputasi dan kontribusi yang luar biasa bagi dunia. Program ini didirikan oleh Senator Amerika Serikat J. William Fulbright pada tahun 1946.
Yushinta memilih Smithsonian Environmental Research Center (SERC) di Maryland untuk FVSP ini, dan berangkat pada 1 September 2022 untuk masa studi enam bulan. Dari kegiatan ini, diharapkan akan terbangun kolaborasi antar institusi, utamanya dalam bidang science, termasuk join research, join publication, pertukaran mahasiswa dan dosen, narasumber, dan perkuliahan.
“Kegiatan ini juga akan memberikan kontribusi pada pencapaian indeks kinerja utama dan world class university. Smithsonian Environmental Research Center adalah fasilitas penelitian dan pendidikan lingkungan di Amerika Serikat yang dioperasikan oleh Smithsonian Institution, yaitu Institusi didirikan oleh James Smithson pada tahun 1846 dan selanjutnya dikelola serta dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat,” paparnya, Jumat, 16 September.
Smithsonian Environmental Research Center (SERC) terletak di Rhode and West Rivers dekat Edgewater di Anne Arundel County, Maryland, dekat pantai barat Teluk Chesapeake. SERC menyediakan pengetahuan berbasis sains untuk memenuhi tantangan lingkungan abad ke-21. Sejak didirikan pada tahun 1965, SERC telah melakukan penelitian peer-review untuk memahami penyebab dan konsekuensi dari perubahan cepat di Chesapeake Bay dan di seluruh dunia. Kepiting biru menjadi salah satu perhatian SERC, mulai dari biologi, lingkungan, perikanan, hingga konservasi.
“Ini adalah Riset yang akan dikerjakan bersama dengan peneliti di Smithsonian Environmental Research Center dipimpin oleh Dr. Matthew Ogburn, peneliti senioar yang juga menjabat sebagai kepala laboratorium Fisheries conservation di SERC.
Ia menyebut bahwa, penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan pertanyaan seputar penurunan populasi kepiting biru di Chesapeake Bay, Maryland, USA, dimana kondisi ini serupa dengan yang terjadi di Indonesia.
“Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi penyelamatan Blue Crab (Callinectes sapidus) di USA dan Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus) di Indonesia dan perairan lain didunia,” tambahnya. (fit)