English English Indonesian Indonesian
oleh

PSM vs Persebaya, Pembuktian Para Pemain Muda, Siapa Paling Hebat? Ini Prediksinya

PAREPARE, FAJAR — Duel klasik dua tim perserikatan, bakal menjadi panggung pemain muda. PSM Makassar akan menjamu Persebaya Surabaya, malam ini.

Satu posisi di masing-masing tim dipastikan menjadi milik jebolan akademi. PSM akan tampil dengan gelandang muda, Ananda Raehan.

Dia dipastikan ambil peran di lini tengah PSM pada laga ini, Sabtu, 10 September. Pemain 18 tahun itu bisa saja duet dengan rekan lamanya di akademi, seperti Dzaki Asraf, Ricky Pratama, dan Victor Dethan.

Selain itu, ada juga nama Reza Arya Pratama, Rizky Eka Pratama, dan Ramadhan Sananta, yang diyakini bakal turun sejak menit awal pertandingan. Mereka punya peran vital dalam beberapa laga terakhir.

Ananda Raehan sendiri mengaku sudah siap menghadapi laga penting ini di kandang sendiri, Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. Dia siap memberikan yang terbaik untuk pertandingan ini.

”Saya sudah siap 100 persen untuk besok. Sebagai pemain, saya selalu ikut instruksi pelatih. Besok adalah laga penting, saya akan buktikan kepercayaan pelatih,” tegasnya dalam sesi konferensi pers, dilansir koran FAJAR edisi Sabtu, 10 September 2022.

Pelatih PSM Bernardo Tavares tampaknya yakin betul dengan kualitas pemain mudanya. Dia siap menyambut ambisi Persebaya. Sekaligus respek dengan keinginan Bajul Ijo meraih poin penuh.

Akan tetapi, Tavares juga sudah siap melakukan hal yang sama. ”Semua pelatih mau menang. Itu bagus, tetapi pemain saya juga sudah siap. Kita lihat saja besok. Pluim tidak main bukan berarti kami tidak punya cara, ada pemain yang siap di posisi itu,” tegasnya.

Unjuk gigi pemain muda juga akan diperlihatkan Persebaya. Memang, musim ini Persebaya menjadi tim dengan rata-rata usia pemain paling muda, di angka 22,4 tahun. Disusul PSM di urutan kedua dengan rata-rata usia pemainnya 24,8 tahun.

Satu pemain muda Persebaya, Rizky Ridho dipastikan turun sejak menit awal. Stopper timnas Indonesia itu berpeluang ditemani sederet pemain muda lainnya, seperti Arif Catur, Koko Ari Araya, dan M Supriadi.

Rizky Ridho sendiri mengaku sudah punya strategi khusus meredam gempuran Pasukan Ramang. Dia sudah diberi analisis, video, dan taktik, untuk mengawal gawang Bajul Ijo.

”Intinya saya sudah siap dan saya tidak akan beberkan strategi saya di forum ini,” tegasnya.

Sementara juru taktik Persebaya, Aji Santoso mengaku siap mencuri poin dari Stadion Gelora BJ Habibie. Dia menargetkan satu poin, tetapi tiga poin akan menjadi lebih baik bagi timnya.

”Sampai minggu ke-8, PSM belum pernah kalah. PSM tim yang cukup kuat musim ini,” jelasnya.

Aji mengakui mengalahkan PSM bukanlah perkara mudah. Absennya Pluim dan Everton tidak akan banyak berpengaruh. Dia tetap waspada, sekaligus optimis meskipun skuadnya juga dalam kondisi pincang.

”Persebaya ada tiga pemain ke timnas U-20. Vidal dan Marselino juga absen, termasuk Denny Agus dan Bryan Aldama. Tetapi, ada pemain lain di sana, jadi kami siap untuk bertanding,” terangnya.

Jika merunut dari rekor pertemuan kedua tim dalam lima laga terakhir, tim tamu unggul lewat tiga kemenangan. Pertemuan terakhir juga dimenangkan Persebaya lewat skor 2-1.

Terakhir kali PSM mengalahkan Persebaya terjadi pada 18 September 2021 lewat skor akhir 3-1. Tetapi, Tavares berambisi mengulangi kesuksesan tersebut pada laga besok.

”Sejarah mengatakan, PSM terakhir menang tahun 2021. Kami menyadari bahwa Persebaya adalah tim yang sulit dikalahkan. Pemain mereka bagus, bukan hanya pemain timnas saja. Tetapi besok kami mau menang,” kata dia.

Rasa optimis Tavares itu cukup realistis. Dari lima laga terakhir, PSM cukup unggul. Hanya sekali kalah, itu pun di ajang AFC Cup. Sisanya, PSM tiga kali menang dan sekali menuai hasil imbang.

Di Liga 1, hingga pekan kedelapan, PSM menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan. Mereka menang lima kali dan dua kali meraih hasil imbang atas Persija Jakarta dan Persik Kediri.

Sementara Persebaya, lima laga terakhir mereka hanya meraih dua kemenangan. Sisanya, dua kali kalah dan satu kali mendulang hasil imbang. Secara total, dari delapan laga yang dilakoni Rizky Ridho dan kolega meraih tiga kemenangan, sekali imbang dan empat kali tumbang.

Produktivitas kedua tim juga cenderung berbeda. Di Liga 1, PSM sudah menjebol gawang lawan 13 kali dan baru kebobolan empat gol saja. Artinya, PSM mampu menciptakan rata-rata 1,85 gol per laga.

Sedangkan Persebaya baru membukukan tujuh gol dari delapan laga yang mereka lakoni dan sudah jebol tujuh kali. Dengan begitu, Persebaya hanya mampu mencetak 0,87 gol per laga dengan margin kebobolan 1,14 per laga.

Dengan begitu, di atas kertas PSM lebih unggul dari tamunya. Tetapi, di atas lapangan semua hal bisa terjadi. Begitu juga dengan keterlibatan banyak pemain muda. Kontribusi mereka bisa positif, bisa juga sebaliknya.

Pengamat sepak bola Assegaf Razak mengatakan duel pemain muda ini sangat bagus untuk generasi sepak bola Indonesia. Jika banyak pemain muda yang bersinar, makin cerah juga masa depan sepak bola Indonesia.

”Memang seharusnya, kan, begitu. Pemain muda harus dapat panggung juga. Kalau pemain muda kita bagus, pasti sepak bola Indonesia juga punya masa depan yang cerah,” jelasnya.

Meski begitu, Assegaf menilai pemain muda tidak boleh dilepaskan begitu saja di atas lapangan. Mereka butuh leader yang berpengalaman untuk menuntun mereka sepanjang pertandingan.

”Terlalu rawan juga kalau pemain muda turun tanpa leader. Harus ada pemain berpengalaman untuk menuntun mereka di atas lapangan,” tegasnya. (wid/zuk-dir)

SELENGKAPNYA BACA KORAN FAJAR EDISI SABTU, 10 SEPTEMBER 2022

News Feed