English English Indonesian Indonesian
oleh

Episode Unhasku Bersatu Unhasku Kuat

(Kado Dies Natalis Ke-66 Unhas)

Oleh: Supratman, Kabag Humas Unhas

Unhasku Bersatu Unhasku Kuat adalah slogan yang diperkenalkan oleh Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa M Sc sebagai rektor dalam menakhodai Universitas Hasanuddin.
Launching episode pertama Unhasku Bersatu Unhasku Kuat adalah ’Penguatan Kelembagaan’.

Umumnya orang sepakat bahwa melakukan perubahan dari suatu institusi maka hal yang paling utama diperkuat adalah sistem kelembagaan, manajemen dan sumber daya manusia. Untuk pencapaian sebuah kelembagaan yang kuat maka butuh lingkungan dan suasana yang penuh persahabatan dan kekompakan.

Ketika suatu lingkungan kerja dipenuhi dengan suasana persahabatan, kerja sama yang tulus satu sama lain, diikat dengan jiwa dan semangat persatuan konsekuensinya akan mewujudkan suatu institusi yang bekerja dan berjalan dalam irama yang harmonis. Mereka bergerak dengan irama dinamis tanpa ada kesan kaku dan atau beban psikologis satu sama lain. Pikiran, tenaga, kemampuan jika dikoordinasikan dalam kelompok yang bersatu dan dengan rencana yang runtut dan terpadu, pasti akan lebih berdampak positif baik secara individu maupun sosial.

Sudah pemahaman umum bahwa kerja kolektif adalah cara untuk mencapai hasil yang diinginkan, baik dalam masalah ekonomi, sosial, politik bahkan dalam hal saintifik. Persatuan dan solidaritas adalah kunci keberhasilan semua institusi dalam mencapai tujuan bersama. Ketika komunikasi satu sama lain berjalan dengan baik maka kita akan saling melengkapi dengan kekuatan dan pengalaman yang ada pada setiap orang.

Demi tujuan dan misi besar yang menjadi tanggung jawab suatu tim, sudah pasti akan banyak gangguan dan rintangan yang terkadang muncul saat mengusahakannya, dan karena itu kita harus terus mempertahankan semangat dan saling mendukung untuk sistem dan organisasi yang bernama Universitas Hasanuddin.
Episode kedua Unhasku Bersatu Unhasku Kuat adalah ’Transformasi Digital’.

Transformasi digital tidak hanya mencakup pemindaian dan digitalisasi dokumen akademik atau membangun infrastruktur digital. Namun lebih dari itu, transformasi digital adalah pembangunan sarana dan perubahan mindset yang mana terciptanya suatu sistem dan lingkungan pembelajaran yang saling terkait. Perubahan ini bisa jauh lebih dalam, seperti penggunaan software perencanaan universitas yang menghasilkan komunikasi yang efektif antara semua pihak di universitas.

Harapan yang ingin dicapai dengan transformasi digital di kampus adalah; 1). Perencanaan sistem pengajaran yang lebih efektif. 2). Dosen dapat berinteraksi langsung dengan mahasiswa. 3). Optimalisasi sumber daya. 4). Memfasilitasi kerja tugas ilmiah dan meningkatkan pembelajaran. 5). Meningkatkan penilaian dan pembelajaran akademik.

Teknologi baru ini membantu memperkuat efisiensi lembaga pendidikan dan mencapai proses manajemen yang lebih baik. Dengan menyimpan semua informasi dalam satu platform, institusi pendidikan dapat memantau kemajuan mahasiswa dan fakultas dengan lebih baik.

Keberhasilan implementasi transformasi digital dapat memperkuat dan menumbuhkan sebuah institusi. Dukungan alat teknologi yang dirancang untuk mengelola berbagai bidang dapat memberikan manfaat, di antaranya; Penghematan, Mengurangi waktu administrasi, Kontrol informasi, Meningkatkan interaksi, Mengoptimalkan komunikasi, Perlindungan informasi yang sensitif dan rahasia, Mengorganisasikan informasi untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan meningkatkan daya saing.

Singkatnya, dapat dikatakan bahwa transformasi digital berupaya mengintegrasikan sistem yang bermanfaat dalam rantai produktivitas dan efisiensi. Tetapi harus pula diingat bahwa teknologi pasti selalu punya kekurangan.

Oleh karena itu, jangan berpikir bahwa dengan adanya teknologi secanggih apapun itu, pasti segalanya sudah beres dan persoalan sudah tidak ada lagi. Kita tetap mesti waspada dan juga selalu mengamati manfaat dari teknologi ini, jangan sampai terlena dan bisa menjadi boomerang. Teknologi ya teknologi. Manusia adalah manusia bahwa ia adalah khalifah di muka bumi. Manusia yang harus mengontrol tekhnologi, bukan teknologi yang mengendalikan manusia. “Sesungguhnya AKU ingin menjadikan seorang khalifah di muka bumi” (Al-Baqarah:30).

Saya kira, itu salah alasan kuat Prof JJ mendahulukan ‘Penguatan Kelembagaan’ lebih awal dari episode Unhasku Bersatu Unhasku Kuat, dibanding dengan yang lain karena kesadaran bahwa faktor manusia, faktor SDM yang paling dasar dan utama untuk kejayaan suatu negeri.

Episode ketiga Unhasku Bersatu Unhasku kuat adalah ‘Internasionalisasi’. Hal pertama yang harus dikemukakan tentang konsep internasionalisasi adalah perbedaannya dengan konsep globalisasi. Kedua konsep ini tampak saling terkait tetapi memiliki arti yang beda. Globalisasi mengacu pada tren saat ini dan masa depan di bidang ekonomi, akademik, dan lain-lain yang dapat dilihat di dunia saat ini. Sedangkan internasionalisasi terdiri dari kebijakan dan tindakan yang diikuti oleh institusi, sistem akademik bahkan individu untuk hadir dalam proses internasionalisasi.

Internasionalisasi pendidikan tinggi mencakup langkah-langkah yang dimasukkan ke dalam agenda universitas dengan tujuan mengintegrasikan pendekatan internasional dan budaya yang berbeda dalam fungsi pendidikan, penelitian dan layanan universitas. Dengan kata lain, globalisasi harus diikuti atau sesuatu yang tidak bisa dihindari, tetapi internasionalisasi tergantung pada pilihan dan keinginan masing-masing negara.

Motivasi universitas untuk internasionalisasi dapat bersifat politik, budaya, sosial, ekonomi atau akademi.
Isu-isu politik seperti kebijakan luar negeri suatu negara, penciptaan keamanan nasional, perdamaian dan dialog dan promosi identitas nasional adalah beberapa isu yang memainkan peran penting dalam internasionalisasi sistem Pendidikan tinggi di banyak negara akhir-akhir ini.

Motivasi isu ekonomi dalam internasionalisasi universitas adalah termasuk pertumbuhan dan daya saing, pemenuhan tuntutan akademik, memasuki pasar tenaga kerja, motivasi keuangan, dan lain-lain.

Di bidang sosial dan budaya dapat disebutkan peran universitas dalam menciptakan dialog bersama antara budaya yang berbeda dan mendidik mahasiswa dengan kompetensi kelas dunia.

Motivasi akademik antara lain memperhatikan dimensi internasional dan antarbudaya dalam kegiatan penelitian dan pendidikan serta meningkatkan kredibilitas dan peringkat universitas yang dicapai melalui peningkatan mutu dan standar pendidikan.

Dalam rangka internasionalisasi universitas beberapa langkah seperti program kerjasama lintas negara, penerimaan mahasiswa internasional, mengadakan kursus pelatihan dan pemberian ijazah dalam bahasa Inggris telah dimasukkan dalam agenda universitas di beberapa negara. Selain itu yang menjadi perhatian adalah internasionalisasi proses pendidikan dan pembelajaran. Secara umum dapat dikatakan bahwa internasionalisasi telah menjadi indikator untuk mengukur kualitas universitas di suatu negara. (*)

News Feed