FAJAR, MAKASSAR—Kalau Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi meninggalkan Magelang dalam kondisi saling marah sehabis bertengkar, lalu kapan dan di mana pembunuhan direncanakan? Mengenai judi, tanpa keterlibatan aparat pun, memang sulit diberantas.
Penetapan Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat tak mengikis dengan lekas tentang apa yang sebenarnya terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Perselingkuhan? Rahasia yang dibocorkan, atau apa?
Bahkan, penetapan Putri dan sang suami, Irjen Ferdy Sambo, sebagai sama-sama tersangka pembunuhan berencana juga memicu pertanyaan. Yosua dibunuh sesampai di Jakarta sepulang dari Magelang.
Lalu, di mana perencanaan itu persisnya mulai dilakukan? Apakah Putri tahu sedari awal? Sebab, sebagaimana disebut kuasa hukum Yosua, di Magelang Putri dan Sambo justru dilaporkan bertengkar sehingga pulang sendiri-sendiri ke Jakarta.
Pertengkaran itu dipicu laporan Yosua ke Putri bahwa Sambo berselingkuh. Bahkan, Kamaruddin Simanjuntak, salah seorang kuasa hukum keluarga Yosua, menyebut laporan ke Putri tak cuma soal kisah asmara. ’’Tapi juga tata kelola judi dan narkoba,’’ paparnya dilansir Jawa Pos (grup FAJAR), Senin (22/8/2022).
Sumber Jawa Pos menyebutkan, sebenarnya kejadian di Magelang sangat multitafsir. Memang Kuat Ma’ruf, sopir Putri, mengaku melihat Putri dan Yosua masuk ke satu kamar. Setelah itu, dia melaporkan kejadian tersebut kepada Sambo.
’’Tapi, Kuat hanya melihat Putri dan Yosua masuk ke kamar,’’ ujar petugas yang mengetahui kasus tersebut.