Mengapa sebegitu getolnya membela rakyat yang teraniaya?
Keluarga saya memang memiliki garis darah heroik. Opung saya itu ada pahlawan Bachtiar Siahaan, seorang ketua perjuangan di daerah Sumut pada zaman penjajahan. Opung itu meninggal dunia karena dipotong lehernya oleh Belanda.
Lalu ada Opung Maeman Simanjuntak, seorang kepala desa yang dieksekusi Belanda karena ikut perang gerilya. Ayah saya Midian Simanjuntak juga waktu kecil diminta membakar kayu dan daun tiap pagi untuk menghalangi pandangan penjajah Belanda saat mencari para pejuang.
Pernah tertangkap dan disiksa Belanda. Ada juga Opung Hermanus Simanjuntak yang dipenjara puluhan tahun sama Belanda. Karena tidak bisa dieksekusi dan memiliki kelebihan.
Apakah Anda mendapat ancaman dalam membela kasus semacam itu?
Sudah berulang kali. Namun, biasanya mengarah ke saya. Hanya pada 2006 itu mobil yang ditumpangi anak dan istri sempat dibakar. Tapi, yang perlu diluruskan, istri dan anak selamat.
Soalnya, ada yang menginformasikan tidak lengkap. Saya kebanjiran ucapan belasungkawa malahan. Saya luruskan, istri dan anak selamat saat mobil dibakar orang dan diduga terkait kasus Hambalang yang saat itu saya bela.
Bagaimana selama ini Anda bisa mendapatkan informasi soal Brigadir Yosua?
Perlu diketahui, saya ini pernah membela banyak intelijen yang dipecat Badan Intelijen Negara (BIN). Karena itu, saya dekat dengan intelijen, baik yang desersi maupun yang aktif. Jadi informasi dari mereka semua, rekan yang pernah saya bela.
Apakah Anda menyukai dunia intelijen?